REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh dunia baik negara maju dan berkembang masih terus berjuang menghadapi Covid-19. Para pejuang yang berada di garda terdepan tidak sedikit yang telah gugur.
Pada Ahad (22/3), Mualaf Center BAZNAS (MCB) melaksanakan kegiatan Tilawah dan Tadabur Semesta mengajak seluruh masyarakat Muslim untuk ikut berpartisipasi melakukan doa bersama. Hal tersebut sebagai bentuk upaya agar bangsa Indonesia dimampukan dalam menghadapi setiap tantangan dan permasalahan yang ada.
Mualaf Center BAZNAS dalam pelaksanaannya melakukan siaran langsung melalui saluran Youtube BAZNAS TV. Tema pembahasan yang diangkat yaitu mengenai tadabur QS. At-Taubah ayat 51 yang disampaikan oleh Prof Dr H Achmad Satori Ismail. Ia merupakan anggota BAZNAS RI dan ketua Ikatan Dai Indoneisa (IKADI). Kegiatan yang dimoderatori oleh Imam Nawawi Suja’i ini telah dilihat lebih dari 1.000 viewers.
“Segala musibah yang menimpa manusia sudah ditentukan oleh Allah. Maka, Allah adalah sebaik-baik penolong dan pelindung kita bagi orang-orang beriman dan bertawakal. Tawakal merupakan poin pertama yang harus dilakukan oleh seorang muslim. Artinya, segala urusan baik dunia dan akhirat harus kita serahkan kepada Allah. Berserah diri bukan berarti pasrah dan berdiam diri, namun juga berupaya melindungi diri dari segala potensi penyebaran virus Covid-19,” ungkap Prof Satori seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Layaknya nama kegiatan yang diusung yaitu ‘Tilawah dan Tadabur Semesta’ menggambarkan ke-Mahakuasa-an Allah SWT dalam mengatur segala hal yang ada di langit maupun dibumi. Manusia sebagai salahsatu makhluk ciptaan-Nya hanya bisa bergantung tidak lain hanya kepada tuhannya yaitu Illahi Rabbi.
“Begitu kecilnya kuasa manusia sehingga segala upaya yang tak diiringi dengan doa takkan menjadi solusi tanpa seizin kuasa-Nya. Maka do’a hamba-hambanya yang berkumpul dan bersama-sama semoga menjadi mukjizat yang nyata bagi Indonesia untuk mendapatkan solusi dan hikmah dari mewabahnya Covid-19,” ujarnya.
“Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal," kata Ustaz Satori mengutip Alquran Surat At-Taubah ayat 51.
Ia menjabarkn upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh seorang Muslim dalam menyelamatkan diri dari wabah Covid-19,yaitu: (1) waspada, siap siaga dan bentengi diri dari bahaya dengan menyertai dzikir sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW; (2) memaknai bahwa ujian pasti akan menimpa setiap orang manusia, untuk meninggikan derajatnya di sisi Allah dan menghapus dosa-dosa; (3) senantiasa meminta perlindungan kepada Allah SWT; (4) selalu berdoa di manapun dan kapanpun; (5) meminta untuk diberikan ampunan dan afiat; (6) memperbanyak doa; (7) menjaga kesehatan dengan menjauhi sumber wabah; (8) memperbanyak berbuat kebaikan dan sedekah; (9) menguatkan qiyamulail dan do’a untuk kebaikan sesame; (10) menjaga kesehatan, menjauhkan diri dari sebab-sebab penyakit.
Setelah penyampaian tausyiah telah dipaparkan kegiatan Tilawah dan Tadabur Semesta dilanjutkan dengan doa bersama. Terlihat peserta yang menyaksikan siaran langsung tersebut pada kolom chat berasal dari berbagai macam wilayah diantaranya Lombok dan Klaten. Di tengah keterbatasan ruang gerak dalam menjalankan Social Distancing, dengan adanya teknologi memudahkan masyarakat untuk tetap berkumpul dan berdo’a bersama menjalin tali persaudaraan Islam sehingga jarak tidak lagi menjadi masalah.
“Di antara akhlak seorang Muslim dikala dilanda musibah adalah memperkuat ukhuwah dengan doa yang dilantunkan bersama demi kebaikan alam semesta. Terlebih segala upaya dikerahkan dari berbagai macam kalangan masyarakat untuk menekan laju wabah Covid-19. Terkhusus mereka yang berada di garda terdepan, muslim wal muslmat berikhtiar menyelamatkan nyawa mereka yang terjangkit Covid-19. Sudah tentu di balik musibah mewabahnya Covid-19 akan selalu terselip hikmah bagi kita semua,” ujar Salahuddin El Ayyubi selaku kepala Program Mualaf Center BAZNAS.