Kamis 05 Mar 2020 23:33 WIB

Petuah Bijak Sahabat Nabi Muhammad SAW untuk Sang Khalifah

Sahabat Nabi SAW Said bin Amir Al Jumahi memberikan nasihat untuk Umar bin Khattab.

Sahabat Nabi SAW Said bin Amir Al Jumahi memberikan nasihat untuk Umar bin Khattab.Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Sahabat Nabi SAW Said bin Amir Al Jumahi memberikan nasihat untuk Umar bin Khattab.Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, Said bin Amir al Jumahi, adalah seorang sahabat Rasulullah SAW, yang terkenal paling hati-hati terhadap dunia. Para ahli sejarah menyebutkan bahwa ia telah membeli akhirat dengan dunia, serta mendahulukan Allah SWT dan rasul-Nya di atas segala kepentingannya. 

Sebelum masuk Islam, Said pernah menyaksikan penyiksaan orang-orang kafir Quraisy terhadap sahabat-sahabat Rasulullah SAW. Salah satu persitiwa yang sempat Said hadiri adalah penyiksaan terhadap Khubaib bin Adi.

Baca Juga

Khubaib pada waktu itu benar-benar mendapatkan siksaan yang sangat pedih. Anggota tubuhnya dipotong satu per satu. Tapi Khubaib tetap tabah. Bahkan ketika ditawarkan bagaimana kalau Muhammad disiksa sebagai gantinya, Khubaib segera menjawab: "Wallahi saya tidak mau hidup aman jika Rasulullah menderita sekalipun hanya tertusuk duri." Kalimat yang lahir dari hati yang bersih ini selalu terngiang dalam benak Said. Said kemudian berkesimpulan bahwa tidak ada seorang yang mendapatkan kecintaan sedemikian dalamnya dari sahabat-sahabatnya kecuali Nabi.

Dari sini Said masuk Islam, dan dari sini pula Said bersungguh-sungguh mengikuti jejak Khubaib, mencintai Allah dan rasul-Nya di atas segala-galanya. Pancaran iman yang demikian dalam membuat Said benar-benar menekan segala kegelisahan hawa nafsunya agar tak tergoda dunia. Perhatiannya selalu terpusat kepada bagaimana meraih kebahagaan akhirat bersama-sama Rasulullah di surga. 

Di hari ketika Umar bin Khattab dilantik jadi Khalifah, Said berpesan: "Wahai Umar, saya berpesan agar kau takut kepada Allah dalam mengatur urusan manusia, dan jangan takut kepada manusia dalam menegakkan ajaran Allah".

Pesan ini membuat Umar tersentuh untuk kemudian mempercayainya sebagai gubernur di Himsh. Tapi Said menolaknya. Namun Umar tetap memohonnya, sampai ia mau. Sekian lama Said menjabat sebagai gubernur, Umar kemudian minta kepada salah seorang penduduk yang tepercaya untuk mencatat nama-nama dari penduduk Himsh yang masih tergolong fakir. Apa yang ternyata mengejutkan Umar adalah bahwa dalam laporan itu terdapat nama Said bin Amir. Umar seketika tersentuh dan meneteskan air mata.

Dalam pada itu Umar segera mengirim utusan untuk mengantarkan bantuan sebesar seribu dinar dari kas negara "baitul maal". Malik bin Dinar, menyebutkan bahwa setibanya bantuan itu, Said malah tampak sedih. Seakan ditimpa musibah. Istrinya segera menanyakan ada apa? Melihat wajah Said yang demikian pucat istrinya mengira ada kabar umat Islam ditimpa musibah atau Khalifah meninggal dunia.

Tapi ternyata bukan itu. Melainkan, kata Said, lebih besar lagi dari perkiraan itu semua. Yaitu datangnya dunia ke dalam rumahnya yang akan merusak akhiratnya. Dan akan menimbulkan fitnah dalam hidup keluarganya. Kalau begitu, ujar istrinya, hindari saja. Dan atas usulan ini Said segera membagi-bagikan sejumlah dinar itu kepada orang-orang yang membutuhkannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement