Jumat 21 Feb 2020 19:15 WIB

Dai Cilik Palestina di Palembang: Islam Satukan Hati Kita

Dai cilik Palestina di Palembang mengajak umat dukung perjuangan mereka.

Dai cilik Palestina di Palembang mengajak umat dukung perjuangan mereka.Bendera Palestina
Foto: AP
Dai cilik Palestina di Palembang mengajak umat dukung perjuangan mereka.Bendera Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR— Dai cilik asal Palestina yang juga motivator,  Yousuf  Mounther Eldaia dihadirkan di Masjid Ikhtiar Kompleks Dosen Universitas Hasanuddin(Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman, sekaligus memberikan tausiyah.

"Ini suatu kehormatan tersendiri bagi kami, karena motivator cilik internasional dan dai cilik ini ada di tengah-tengah kita untuk berbagi tausyiah, ilmu dan pengalamannya di Palestina," kata Ketua Panitia Masjid dan Sekolah Islam Terpadu (SIT) SD-SMP Ikhtiar Makassar, Ustadz Aditya di Makassar, Jumat (24/2).

Baca Juga

Menurut dia, kehadiran Syekh Yousuf dan Syekh Arafat Ali Nassar dari Palestina pada "talk show" di Masjid dan SIT Ikhtiar itu adalah untuk memberikan motivasi pada siswa-siswa dan jamaah agar senantiasa memperdalam ilmu agama Islam untuk membentengi diri dalam menjalani kehidupan dunia.

Selain itu, juga untuk berbagi cerita dan pengalaman tentang perjuangan warga Palestina. Sebelum Yousuf memberikan tausyiahnya, terlebih dahulu digelar lomba azan bagi siswa mulai dari siswa kelas 1 SD IT hingga kelas IX SMP IT Ikhtiar.

Sementara itu Ustadz Anshar mewakili Kepala SIT-SD dan SMP IT Ikhtiar mengatakan, pada kesempatan ini semua yang hadir untuk mengisi tiga hal yakni kepala, hati dan perilaku dengan akidah Islamiah, sekaligus untuk bersyukur atas nikmat Allah SWT.

"Anak-anak yang ada di sini dan di Palestina yang membedakan tempat saja, tapi hati dan agama sama. Ini menjadikan kita satu dengan semua umat Muslim di dunia," kata Syekh Arafat.

Sementara itu, Syekh Yousuf Mounther Eldaia menceritakan kisah pilunya ketika 25 orang keluarganya meninggal dan rumahnya dihancurkan serangan tentara zionisIsrael.

Kendati sempat trauma atas kejadian itu, namun ia kemudian tetap semangat untuk terus bertahan dan semakin giat belajar dan menghafal Alquran, meski selalu dihalang-halangi untuk bersekolah bersama anak-anak seusianya yang rata-rata sudah kehilangan orang tuanya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement