Kamis 13 Feb 2020 18:45 WIB

Ustaz Yusuf Mansur: Saya Jadi Qari karena Ayah Saya

Almarhum ayah Ustaz Yusuf Mansur merupakan qari istana zaman Presiden Soekarno.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ustadz Yusuf Mansur: Saya Jadi Qari karena Ayah Saya. Proses pemakaman almarhum ayahanda Ustadz Yusuf Mansur di Pesantren Tahfidz Daarul Quran, Tangerang, Kamis (13/2).
Foto: Republika/Zahrotul Oktaviani
Ustadz Yusuf Mansur: Saya Jadi Qari karena Ayah Saya. Proses pemakaman almarhum ayahanda Ustadz Yusuf Mansur di Pesantren Tahfidz Daarul Quran, Tangerang, Kamis (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ustadz Yusuf Mansur mengenang sosok almarhum ayahanda sebagai seseorang yang humoris dan sabar. Selain itu, ia bisa menjadi seorang qari dan ustadz juga karena didikannya.

"Saya bisa jadi qari itu sebab dia. Dulu beliau qari di istana zaman Presiden Soekarno. Kalau ada apa-apa, Soekarno panggil beliau untuk baca Quran," ujar Ustadz Yusuf Mansur usai memakamkan almarhum ayahanda di Pesantren Tahfidz Daarul Quran, Ketapang, Tangerang, Kamis (13/2).

Baca Juga

Selain mewarisi bakat membaca Alquran, ia menyebut bisa menjadi seorang dai atau penceramah agama karena garis keturunan dari kedua orang tuanya. Pun kemampuannya dalam berbisnis diturunkan dari sang ayah yang ulet dalam bekerja.

"Terus bisnis nurun ke saya. Waktu mudanya dia (ayah) suka bisnis kayu, parket. Tahun 1992 saya pernah diajak beliau nyari karpet, karpet bekas buat dicuci," ujarnya.

Kenangan yang paling ia ingat bersama almarhum adalah saat ia masih kecil dan bermain dengan sang ayah. Ia masih ingat bagaimana mendapatkan baju baru, diajak jalan, dan dibelikan mainan.

Almarhum Haji Muhammad Abduh Mahfud Mimbar dimakamkan tepat di sebelah makan istriny di lingkungan pesantren Daqu. Pemilihan lokasi ini karena auranya yang bagus, aktivitas mengaji 24 jam, serta ada penjagaan penuh.

Selain itu, ia merasa keberadaan pesantren ini membawa banyak berkah bagi Ustadz Yusuf. Dengan keberadaan makam keluarga, ia bisa berziarah kapan saja dan tidak perlu mengeluarkan kocek untuk tanah makam.

"Hari ini, saya bilang ke anak-anak Daarul Quran, makasih saya jadi punya pemakaman keluarga. Karena cari pemakaman mahal. Saya bersyukur dan nggak diduga makamnya disamping ibu," ucap Ustadz Yusuf Mansur.

Almarhum ayah Ustadz Yusuf Mansur meninggal di rumah sakit pukul 08:00 WIB. Ia menyebut almarhum tidak memiliki penyakit bawaan. Almarhum masuk rumah sakit sehari sebelumnya karena merasa sesak.

Terakhir, ia mengingat sosok almarhum merupakan sosok yang tidak neko-neko dan menerima apa pun yang dimiliki. Hingga menghembuskan nafas terakhirnya, tidak ada permintaan khusus yang Ustadz Yusuf dapatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement