Rabu 12 Feb 2020 20:55 WIB

Gus Kikin Jadi Pengasuh Ponpes Tebuireng Gambarkan Demokrasi

Pondok Pesantren Tebuireng tidak jumud dan terus melakukan berbagai pembaruan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jamaah dan santri mengikuti tahlil di serambi Masjid Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin (3/2) malam.
Foto: Republika/ Wihdan
Jamaah dan santri mengikuti tahlil di serambi Masjid Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin (3/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) KH Zainul Arifin Junaidi, menuturkan, dipilihnya KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur menunjukkan bahwa demokrasi itu berjalan di pesantren.

"Jadi tidak kemudian otoritarianisme yang berjalan, karena Gus Kikin ditunjuk oleh Gus Sholah itu karena sudah kesepakatan keluarga," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (12/2).

Berikutnya, tutur Kiai Arifin, hal itu juga menunjukkan bahwa pesantren tidak jumud dan terus melakukan berbagai pembaruan. "Jadi kalau selama ini dikesankan bahwa pesantren itu tidak demokratis dan jumud, maka ini sebagai salah satu contoh bahwa anggapan itu tidak benar, dan ini tidak hanya terjadi di Tebuireng," jelas dia.

Kiai Arifin berharap, Ponpes Tebuireng dapat terus menularkan kemampuan dan pengalamannya mengelola pendidikan kepada sekolah maupun madrasah di bawah naungan LP Ma'arif NU. Misalnya dengan mengadakan pelatihan kepada guru-guru di LP Ma'arif.

"Atau dengan diperkenankan guru LP Ma'arif NU tinggal sementara di Tebuireng, untuk menyerap langsung. Kami senang kalau pelatihan itu bisa dilakukan. Jadi pelatih-pelatihnya dari guru-guru Tebuireng, dan kita kirimkan peserta," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement