Selasa 11 Feb 2020 21:44 WIB

Wamenag Imbau Milenial Pelajari Agama dari Sumber Kompeten

Pelaku terpapar paham radikalisme belajar dari sumber yang tidak jelas otoritasnya.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa
Foto: Republika/Fuji E Permana
Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG- Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa`adi mengatakan saat ini kalangan muda atau biasa disebut kalangan milenial lebih menyukai belajar ilmu agama dari sosial media dan memanfaatkan mesin pencari google.

Menurut Zainut belajar agama dari internet bukanlah suatu hal yang salah. Tapi dari internet menurut dia rentan bagi generasi muda mendapatkan ilmu yang salah dan berasal dari sumber yang tidak punya kredibilitas. "Kalau tidak mendapatkan langsung dari sumber yang punya otoritas, yang tidak kompeten dikhawatirkan generasi muda kita mendapatkan pemahaman yang keliru," kata Zainut di Padang, Selasa (11/2).

Menurut Zainut, fakta generasi milenial menyukai belajar praktis dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, harus memacu para pemuka agama seperti mubaligh, ustaz dan lain-lain agar juga turut aktif menyampaikan dakwah melalui sosial media.

Zainut melihat para ahli ilmu agama harus menyesuaikan cara penyampaian dakwah terhadap generasi muda. Zainut mencontohkan para ulama sekarang memang harus lebih banyak mengunggah ceramah melalui akun sosial media seperti Youtube. Sebab meyoritas kalangan milenial yang punya niat mempelajari agama lebih dalam gencar mencari informasi melalui Youtube.

Zainut mewanti-wanti kemauan kalangan milenial belajar agama melalui internet ini disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk memasukkan pemahaman meyimpang. "Rata-rata pelaku yang terpapar paham radikalisme dan ekstremisme itu belajar dari sumber-sumber yang tidak jelas otoritasnya," ujar Zainut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement