Senin 10 Feb 2020 12:57 WIB

Hari Pers Nasional, PBNU: Pers Hadir untuk Tujuan Mulia

PBNU berharap insan pers terus menyuarakan kebenaran.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
PBNU berharap insan pers terus menyuarakan kebenaran. Foto: KH Robikin Emhas
Foto: Dok Republika
PBNU berharap insan pers terus menyuarakan kebenaran. Foto: KH Robikin Emhas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati pada 9 Februari 2020 tak luput dari Jamiyah Nahdlatul Ulama. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas mengatakan, pers merupakan pilar keempat dari demokrasi yang hadir untuk suatu tujuan mulia 

"Pers hadir untuk suatu tujuan mulia, mencerdaskan kehidupan dan mewujudkan keadilan. Itulah mengapa pers dikatakan sebagai alat perjuangan dan merupakan pilar keempat demokrasi," ujar Robikin dalam keterangan tertulisnya, Ahad (9/2).

Baca Juga

Dalam momentum HPN 2020 ini, Robikin pun berharap agar insan pers Indonesia bisa terus menyuarakan kebenaran. "Selamat Hari Pers Nasional. Terus nyaringlah bersuara agar kebenaran tidak terluka," ucap Robikin.

Tema acara HPN tahun ini adalah 'Pers Menggelorakan Kalimantan Selatan Sebagai Gerbang Ibu Kota Negara'. Peringatan 2020 digelar di kompleks kantor pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2) pagi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut hadir memeriahkan peringatan HPN tersebut.

Dalam sambutannya di acara penutupan HPN, Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mengungkapkan, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh media jika sebuah ekosistem di bidang media sudah terbentuk. Salah satunya adalah terciptanya jurnalisme yang baik.

Nuh mengatakan setidaknya ada tiga hal yang dinilai penting bagi insan pers agar tetap bertahan di tengah ancaman disrupsi. Pertama, yaitu meliputi kompetensi dari para wartawan. Kedua, keamanan dan kenyamanan para jurnalis dalam menjalankan tugas. Ketiga, terjaminnya kesejahteraan wartawan.

"Kalau para wartawan tidak punya kompetensi yang memadai maka akan ada situasi diskonektivitas antara berita dengan apa yang terjadi. Kita tidak ingin, dari situlah dewan pers bersama para konstituen dorong cepat ayo lakukan peningkatan kompetensi secara berkala," ujar Nuh, Ahad (9/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement