REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gaza telah membuka pintunya untuk pameran kaligrafi Arab bertajuk Melody of Letters. Kepala kota Gaza Yahya Al-Sarraj meresmikan pameran yang diselenggarakan oleh Desa Seni dan Kerajinan Kotamadya, di Pusat Budaya Rashad Al-Shawa, sebelah barat Kota Gaza.
Dalam pidatonya, Al-Sarraj menekankan perlunya menyoroti bahasa Arab sebagai bahasa Alquran, mengembangkannya sesuai kebutuhan, dan menekankan keindahan dan sejarahnya. Dia menyatakan kegembiraannya pameran ini diadakan pada saat pendudukan Israel yang bersikeras menghancurkan sejarah dan warisan Arab.
"Terima kasih kepada semua seniman dan kaligrafi yang berpartisipasi dalam pameran untuk peran mereka dalam mengembangkan bahasa Arab dan seni," kata Al-Sarraj, dilansir di Middle East Monitor, Jumat (7/2).
Ia juga mengapresiasi kegigihan mereka dalam menunjukkan keindahan, keanggunan dan orisinalitas bahasa ini.
Direktur Desa Seni dan Kerajinan, Nihad Shaqlieh, mengatakan pameran ini diharapkan untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya bahasa Arab dan keindahannya.
Pameran selama dua hari yang dibuka Rabu (5/2) dan Kamis (6/2) ini mencakup 30 kaligrafi profesional dan amatir dengan 80 lukisan menggunakan tujuh jenis kaligrafi Arab. Gaya yang digunakan bervariasi antara tujuh jenis: Kufic, Farsi, Thuluth, Riq'a, Naskh, Diwani dan Jeli Dewani.
Pameran ini mencakup lokakarya dan ceramah yang diberikan oleh para kaligrafer dari luar Jalur Gaza yang terkepung (melalui tautan video). Diharapkan pameran ini akan menjadi acara tahunan.