Selasa 04 Feb 2020 20:21 WIB

Doa Curahan Hati Sang Maestro Sufi Perempuan Rabiah

Rabiah Al Adawiyah melantunkan doa kepada Allah SWT.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Rabiah Al Adawiyah melantunkan doa kepada Allah SWT. Makam Rabiah al-Adawiyah tampak dari dalam ruangan.
Foto: masrarabiya.com
Rabiah Al Adawiyah melantunkan doa kepada Allah SWT. Makam Rabiah al-Adawiyah tampak dari dalam ruangan.

REPUBLIKA.CO.ID,  Dalam khazanah peradaban Islam, nama Rabi’ah al-Adawiyah harum sebagai seorang sufi perempuan pertama. Sosok bernama lengkap Ummu al-Khair bin Ismail al-Adawiyah al-Qisysyiyah itu lahir pada suatu malam di Basrah (Irak) pada 717 Masehi. Ayah dan ibunya berasal dari suku Atiq yang bersahaja. 

Sururin dalam Rabi’ah al-Adawiyah Hubb al-Illahi (2000), membeberkan doa-doa yang pernah dipanjatkan Rabi’ah al-Adawiyah dikenang abadi sebagai untaian kata-kata yang menawan. Dari sana, tergambar bagaimana kedudukan perempuan sufi tersebut. Hatinya kerap dinaungi perasaan ikhlas dalam menjalani kehidupan yang semata-mata demi Allah. 

Baca Juga

Salah satu doanya melukiskan betapa Rabi’ah berharap pertemuan yang abadi dengan Wajah Sang Kekasih (Sururin, 2000:168-9). Semakin larut malam-malam yang dilaluinya, dan semakin hari menjumpai pagi, hati Rabi’ah semakin mabuk akan hubungan rohani yang intens.

Ya Allah

Aku berlindung pada Engkau

Dari hal-hal yang memalingkanku dari Engkau

Dan dari setiap hambatan

Yang akan menghalangi Engkau dariku

 

Ya Allah, Ya Tuhanku

Bintang-bintang telah bersinar

Orang-orang telah tertidur lelap

Raja-raja telah menutup pintu istananya

Kekasih telah pada menyepi

Namun aku tetap berdiri di hadapan-Mu

 

Ya Illahi,

Malam telah berlalu

Dan siang telah hilang

Andai malam selalu datang

Tentu aku akan bahagia

Demi keagungan-Mu

 

Walaupun Engkau tolak aku mengetuk pintu-Mu

Aku akan tetap menanti di depannya

Karena hatiku telah terpaut pada-Mu. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement