REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Di depan Talang Emas Ka'bah, di antara lantunan talbiyah dan munajat berbagai bahasa, sepasang orang tua menengadahkan tangan dalam rituan ibadah haji, seraya memanjatkan doa yang sederhana, tetapi mendalam: "Ya Allah, izinkan kami berhaji bersama seluruh keluarga."
Tiga belas tahun berlalu dari ibadah haji dan doa itu akhirnya terjawab. Pada musim haji 1446 Hijriyah/2025 Masehi Junialdy Iqbal (53 tahun) bersama istrinya Yunida (46), akhirnya bisa membawa serta putra-putri mereka, sang sulung Muhammad Agung Perdana (24), dan adik kembarnya Ahmad Anugrah Fadli (22) serta Natasya Humaira (22).
Mereka, lengkap, satu keluarga utuh, menjejakkan kaki di Tanah Suci, dengan satu tujuan, menunaikan ibadah haji. Keluarga ini berasal dari Madina atau Mandailing Natal, satu kabupaten di Privinsi Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan wilayah Sumatera Barat.
Akhirnya, mereka bisa berjalan kaki bersama di pelataran Masjidil Haram di Makkah untuk menunaikan ibadah Shalat Maghrib berjamaah di depan Ka'bah. Sebuah pengalaman yang dulu hanya terangkai dalam mimpi dan doa.
Kisah perjalanan spiritual satu keluarga ini bermula pada 2012. Kala itu, Junialdy dan istrinya Yunida berkesempatan menunaikan ibadah haji.
View this post on Instagram