REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang tua pasti mendambakan lahirnya anak terbaik, bahkan lebih baik dari apa yang telah ia capai. Dalam munajatnya, orang tua mukmin pasti bermohon agar dianugerahkan anak-anak terbaik.
Setidaknya ada tiga doa yang terdapat dalam Alquran sebagai bagian dari upaya orang tua mendidik anaknya agar menjadi insan terbaik.
Pertama, doa Nabi Zakaria dalam surah Ali Imran [3] ayat 38, "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik (dzurriyatan thayyyibah)."
Raghib al-Asfahani menjelaskan makna asal thayyibah adalah sesuatu yang dapat membuat enak anggota tubuh dan dapat memberikan kenikmatan jiwa.
Apabila disandingkan dengan kata manusia, maka ia bermakna orang-orang yang terhindar dari buruknya kebodohan, kefasikan, dan perbuatan yang buruk serta selalu mengisi dirinya dengan ilmu, iman, dan perbuatan yang baik (mahasin al-a’mal).
Di awal surah Maryam juga dijelaskan, Nabi Zakaria berdoa agar dianugerahkan seorang putra untuk mewarisi dakwahnya. Lalu anak tersebut diridhai Allah SWT.
Inilah profil anak thayyibah sebagai insan berilmu, beriman, dan senantiasa berbuat baik dalam ridha-Nya.
Kedua, doa Nabi Ibrahim dalam surah ash-Shaffat [37] ayat 100, "Anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang saleh."
Dalam Tafsir al-Maraghi dijelaskan anak saleh adalah anak yang taat dan dapat membantunya dalam berdakwah.
Kata "shalih" berarti baik, lawan katanya "fasad" artinya rusak. Anak saleh adalah anak yang beriman, taat, dan beramal kebaikan sehingga terhindar dari perbuatan yang merusak, baik merusak dirinya, keluarga, atau merusak lingkungannya.
View this post on Instagram