REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama A Helmy Faishal Zaini menyampaikan duka yang mendalam atas berpulangnya KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Dia mengatakan keluarga besar Nahdlatul Ulama berbela sungkawa atas bepulangnya Gus Sholah.
Helmy berdoa semoga almarhum khusnul khatimah dan diampuni segala kesalahannya. Bagi Helmy, Gus Sholah adalah sosok yang memiliki kegigihan dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan juga menjadi perekat nilai-nilai kebangsaan.
"Gagasan-gagasan kebangsaan Gus Sholah senantiasa menjadi salah satu rujukan penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap bersemangat menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara yang bineka," kata dia dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Ahad (2/2).
Indonesia, lanjut Helmy, berduka kehilangan tokoh besar yang telah mendedikasikan pikirannya untuk kemajuan bangsa dan negara. Dia mengajak masyarakat Indonesia, khususnya warga NU untuk meneladani kegigihan dan sikap-sikap arif yang dilakukan oleh Gus Sholah semasa hidup. "Semoga kita bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum," ucap Helmy.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah wafat di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Ahad (2/2) malam. Kabar duka ini sudah tersebar melalui grup WhatsApp.
"Inna lillahi wa Inna ilaihi raji'un.. telah berpulang ke Rahmatullah Gus Solah, pada pukul 20:59 di RS Harapan Kita. Mohon segala khilafnya dimaafkan. Allahummaghfir lahu warhamhu wa 'afihi wa'fu anhu. Semoga almarhum husnul khotimah," bunyi pesan yang tersebar di grup WA.
Informasi itu pun dibenarkan oleh Mudir Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng, KH. Nur Hannan.