Kamis 09 Jan 2020 19:45 WIB

Kongres Umat Islam Indonesia VII Bahas Strategi Demi NKRI

Kongres Umat Islam akan membhas tentang politik menurut pandangan Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Kongres Umat Islam Indonesia VII Bahas Strategi Demi NKRI. Peta NKRI
Kongres Umat Islam Indonesia VII Bahas Strategi Demi NKRI. Peta NKRI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan kembali menggelar Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7. Dalam kesempatan kali ini, tema yang diangkat adalah Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Maju, Adil, dan Beradab.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Amirsyah Tambunan menyebut penekanan perwujudan NKRI yang maju, adil, dan beradab merupakan cita-cita konstitusional. Sebagai bangsa Indonesia, maka tugas umat Islam pula untuk memikirkan cara mewujudkan hal tersebut.

Baca Juga

"Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) akan dilaksanakan 26-29 Februari di Bangka Belitung. Saat ini sampai hari pelaksanaan, MUI akan melaksanakan kelompok diskusi terpumpun (FGD) agar saat pelaksanaan topik yang dibahas lebih mendalam," ujarnya saat konferensi pers perihal KUII ke-7 di Gedung MUI, Jakarta, Kamis (9/1).

Ia menyebut pemilihan lokasi di Bangka Belitung karena melihat potensi wisata halal yang dimiliki provinsi tersebut. Potensi ini bisa dipromosikan tidak hanya pada wisatawan nasional tapi juga skala internasional.

MUI juga menilai dengan dilaksanakannya kongres skala nasional ini di daerah Bangka Belitung, diharap dapat menjadi salah satu upaya meningkatkan wisata halal di Indonesia. Tidak hanya mengangkat nama daerah dan kulinernya tapi juga pendapatan nasional.

Terkait kelompok diskusi terpumpun yang telah beberapa kali digelar MUI guna membahas topik-topik yang angkat diangkat, Wasekjen MUI Misbahul Ulum menyebut sudah ada beberapa ide gagasan yang dibahas. Di antaranya perihal keadaan ekonomi.

"Nanti juga akan dilakukan diskusi tentang politik menurut pandangan Islam. Di kongres, gagasan-gagasan atau topik yang sudah dibahas ini akan dikupas lagi secara lebih tajam," ucapnya.

Ia menyebut dalam acara kongres tahunan yang digelar akhir Februari ini akan dihadiri 700 peserta. Tidak hanya dari kalangan MUI seluruh Indonesia, tapi juga diikuti ormas Islam se-Indonesia, Perguruan Tinggi Islam, lembaga pendidikan seperti pesantren, dan para cendekiawan muslim.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas menyebut tema Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Maju, Adil, dan Beradab ini sejalan dengan penilaian Pricewaterhousecoopers. Dalam penilaian tersebut dikatakan Indonesia akan menjadi empat negara besar dalam produk domestik bruto.

"Diprediksi pada 2040, 2050 Indonesia akan masuk dalam empat besar dunia dalam produksi domestik bruto. Namun pertanyaannya ketika Indonesia berada di posisi itu, Indonesia menjadi negara yang maju dan adil atau tidak, negara yang maju dan beradab atau tidak?" ujar Anwar Abbas saat berkunjung ke kantor Republika, Selasa (7/1).

Ia menilai ada kecenderungan dari fakta di lapangan saat ini bahwa Indonesia bisa menjadi negara maju. Pertumbuhan ekonomi Indonesia disebut tinggi, tetapi kesenjangan sosial ekonominya juga tajam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement