Selasa 07 Jan 2020 20:00 WIB

MUI akan Bahas Strategi Kemajuan Umat Islam di 2040-2050

Umat Islam Indonesia masih minoritas dalam perpolitikan dan ekonomi.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Sekertaris Jendral Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas
Foto: Republika/Darmawan
Sekertaris Jendral Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Pengarah Kongres Umat Islam Indonesia ke-7 Anwar Abbas mengatakan akan membahas strategi umat Islam agar dapat mengimbangi kemajuan Indonesia di 2040-2050.

"Kongres sebelumnya kami hanya membahas seputar ekonomi, politik, dan budaya, tetapi kini melihat lanskap Indonesia rasanya simbol keislaman mulai terkikis," ujar dia ketika berkunjung ke Kantor Republika, Selasa (7/1).

Baca Juga

Ketika Indonesia menjadi negara maju, besar dan adikuasa, timbul pertanyaan apakah akan terjadi kesenjangan ekonomi dan perpolitikan. Saat ini Indonesia masih berkutat pada demokraris prosedural bukan substansial.

Umat Islam di Indonesia saat ini mencapai 87,17 persen dari populasi secara keseluruhan. Tetapi faktanya, dalam perpolitikan dan ekonomi masih menjadi minoritas.

"Saya menghitung dalam angka penduduk yang duduk di tingkat elite strategis, hanya 10 persen umat Islam yang menguasai ekonomi, sisanya adalah etnis atau umat lain," ujar dia.

Demikian halnya di dunia pendidikan, saat ini masih minim lulusan yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan, dibandingkan etnis lain.  "Saya berpikir kita perlu belajar dari mereka mengenai etos kerja. Jepang dan Korea misalnya, mereka memiliki nasionalisme yang tinggi, mereka memiliki kebanggaan dengan produk yang dihasilkan negara mereka," kata dia.

Begitu juga dengan China, ketika Anwar pergi ke negata tersebut dia tidak menemukan produk impor dengan harga murah. Masyarakat umum lebih banyak menggunakan produk dalam negeri mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement