Jumat 03 Jan 2020 14:44 WIB

Wasekjen PBNU Kenang Yunahar Ilyas Sosok yang Lurus

Wasekjen PBNU mengenang Yunahar Ilyas juga sebagai sosok yang tegas.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Wasekjen PBNU Kenang Yunahar Ilyas Sosok yang Lurus. Foto: Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yunahar Ilyas
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wasekjen PBNU Kenang Yunahar Ilyas Sosok yang Lurus. Foto: Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yunahar Ilyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Masduki Baidlowi mengungkapkan duka dan kehilangan mendalam atas wafatnya Wakil Ketua Umum MUI Pusat dan salah satu Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Yunahar Ilyas. Masduki mengenang Prof Yunahar sebagai sosok yang lurus dan konsisten dalam perjuangan keislaman.

"Beliau banyak memberikan inspirasi untuk konsisten dalam perjuangan ya, beliau orang yang sangat lurus, ada satu pepatah, bicarakan kebenaran walaupun itu pahit di dengar, dan Prof Yunahar orang yang termasuk berbicara seperti itu," ujar Masduki saat dihubungi wartawan, Jumat (3/1).

Baca Juga

"Beliau juga adalah seorang muslim yang sejati, yang konsisten di dalam menegakkan prinsip-prinsip dasar keislaman," ujar Masduki lagi.

Masduki yang juga Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat itu juga menilai Prof Yunahar sebagai sosok yang tegas. Masduki bercerita ketegasan Prof Yunahar sebagai Wakil Ketua Umum MUI Pusat saat memimpin rapat-rapat MUI.

Prof Yunahar kata Masduki, selalu mengingatkan agar seluruh anggota untuk fokus membahas tema yang telah ditentukan.

"Biasanya kami itu di rapat MUI bisa berjam-jam karena banyak orang yang pengen ngomong dan ngomongnya itu tidak fokus, kalau yang pimpin Prof Yunahar selalu diingatkan agar tidak melebar-lebar dan fokus, beliau tegas soal itu," ujar Masduki.

Juru Bicara Wakil Presiden itu menyebut pertemuan terakhirnya dengan Prof Yunahar saat mendampingi Wapres Ma'ruf menjenguk Prof Yunahar di RS PKU Muhammadiyah di Jogja, 7 November 2019 lalu.

Saat itu, Prof Yunahar kata Masduki sangat bersemangat menceritakan rencana transparansi ginjal yang akan dilakukannya guna kesehatannya.

"Beliau masih sangat optimis, bahwa akan melakukan transparasi ginjal dia cerita ke pak wapres sudah ada yang akan mendonorkan ginjalnya, dan waktu operasinya menunggu kesehatan optimal," ujar Masduki.

"Saat itu beliau tersenyum sangat cerah, didampingi anak anaknya, beliau almarhum sempat kenalkan putra putrinya ke pak wapres, kami tidak mengira beliau akan meninggalkan kita semua, kami di MUI sangat merasa kehilangan ya," ujarnya.

Almarhum Prof Yunahar tutup usia pada Kamis (2/1) malam sekitar pukul 23.47 WIB setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. Sebelumnya dia sakit dan menjalani cuci darah. Selain pengurus pusat Muhammadiyah dan MUI, beliau juga merupakan guru besar Universitas Muhammadiyah di Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement