REPUBLIKA.CO.ID, QUEBEC -- Pemakaman Muslim pertama di Quebec resmi dibuka pada musim semi 2020 mendatang. Dengan hal itu, umat Muslim di Quebec boleh lega lantaran tak perlu lagi bersusah payah mencari pemakaman terdekat bagi rekan atau keluarga mereka yang meninggal dan hendak dikuburkan.
Dilansir dari The Province, Jumat (20/12), di masa lalu, anggota masyarakat Muslim yang mencari penguburan Islam resmi harus mengirim mayat mereka ke Montreal. Sekarang, Wali Kota Quebec City, Regis Labeaume, telah menandatangani akta penjualan untuk sebidang tanah yang akan segera menjadi pemakaman Muslim pertama di kawasan tersebut.
Sebelumnya, Regis juga telah menjanjikan tanah itu pada 2017 silam kepada komunitas Muslim yang berdomisili di sana. Meski sebelumnya pun telah ada suara dari penduduk setempat yang menentang proposal itu untuk membuka pemakaman Islam di daerah mereka.
Namun demikian faktanya, Regis menepati janjinya dan bergabung untuk melakukan penandatanganan publik bersama Presiden Masjid Utama di Kota Quebec, Boufeldja Benabdallah, Kamis (19/12). Pada upacara pendandatangan itu, Regis mengundang warga untuk saling mencintai. "Kami mengajak para warga untuk saling mencintai dan bersatu," ungkapnya.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa Kota Quebec sedang berubah, dan gelombang imigrasi baru akan membuat kota dan seluruh provinsi menjadi lebih beragam.
"Mulai hari ini, kita perlu mulai berpikir tentang apa yang bisa kita lakukan, tentang langkah-langkah yang bisa kita ambil dalam komunitas kita, sehingga kita semua bisa hidup bersama dalam harmoni," katanya.
Sementara itu Presiden Masjid Utama di Kota Quebec, Boufeldja Benabdallah mengaku sangat berterima kasih kepada Regis karena terus maju dengan proyek itu dan menghindari perdebatan yang cenderung memecah belah.
Benabdallah mengatakan Muslim Kota Quebec telah bekerja untuk memiliki pemakaman mereka sendiri selama 20 tahun. "Saya sangat berterima kasih mewakili umat Muslim Quebec," ujar Boufeldja.
Menurutnya, anggota masyarakat yang mencari penguburan resmi Islam harus mengirim mayat mereka ke Montreal. Untuk itu pemakaman Muslim Kota Quebec diharapkan dapat dibuka pada musim semi 2020.
Masjid Benabdallah sendiri adalah tempat penembakan massal pada Januari 2017, ketika seorang pria bersenjata membunuh enam pria di aula utama. Musim panas berikutnya, penduduk Saint-Apollinaire, 35 kilometer barat daya Kota Quebec, menolak proposal untuk membuka pemakaman Muslim pertama di wilayah tersebut.