Senin 16 Dec 2019 05:40 WIB

Partai Konservatif Menang, Muslim Inggris Khawatir

Partai Konservatif harus mampu mengembalikan hubungan baik dengan Muslim Inggris.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Partai Konservatif Menang, Muslim Inggris Khawatir. Foto ilustrasi umat Muslim menjalankan ibadah di salah satu masjid di London, Inggris.
Foto: EPA
Partai Konservatif Menang, Muslim Inggris Khawatir. Foto ilustrasi umat Muslim menjalankan ibadah di salah satu masjid di London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah kelompok Muslim Inggris mengungkapkan kekhawatirannya tentang budaya dan etnis, khususnya minoritas di bawah Partai Konservatif dan Perdana Menteri Boris Johnson. Hal tersebut, menyusul kemenangannya dalam pemilu.

Dewan Muslim Inggris (MCB) juga meminta Johnson meyakinkan kembali posisi yang dimiliki Muslim Inggris. Menanggapi hal itu, mantan menteri kabinet dan Ketua Partai Konservatif Sayeeda Warsi mengatakan partainya harus mampu mengembalikan hubungan baik dengan kalangan Muslim Inggris.

Baca Juga

Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, Harun Khan, mengatakan ada kekhawatiran islamofobia berlebih dari sisi pemerintah. Menurut dia, Johnson memang memerintah mayoritas, akan tetapi masih ada ketakutan yang dirasa jelas oleh komunitas Muslim di Inggris.

“Dan kami berdoa agar itu bisa dilakukan secara penuh tanggung jawab untuk semua orang Inggris," katanya seperti dilansir The News, Ahad (15/12).

Harun Khan menambahkan, sangat berharap agar hal itu bisa terjadi. Ia mendesak Johnson memimpin dari pusat serta terlibat dengan semua komunitas. 

Stormzy (26 tahun), yang sebelumnya telah mendesak pengikutnya untuk memilih Partai Buruh mengambil langkah di Twitter. Ia me-retweet tulisan jurnalis inggris, Mehdi Hasan, beberapa saat setelah jajak pendapat terlaksana.

Pesan yang ia bagikan dengan 1,3 juta pengikutnya itu, mengacu pada pemimpin Partai Konservatif Boris Johnson. "Hari gelap bagi kaum minoritas di Inggris, terutama bagi Muslim Inggris yang menyaksikan seorang pria yang mengatakan Islam adalah masalahnya,” tulisnya.

Hal senada di Twitter juga masih deras membanjiri isu tersebut. Terlebih ketika Jeremy Corbyn menjadi pemimpin partai buruh. Memang, lepas dari Partai Konservatif, kelompok buruh gencar melawan antisemitisme.

Dari hasil pemilu resmi, Partai Konservatif di bawah Johnson menang telak dengan suara 43,6 persen dan mendapatkan 365 kursi. Sementara partai Buruh tepat di bawahnya dengan persentase 32,2 persen suara dengan perolehan 203 kursi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement