REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Muslim di Somerset, sebuah daerah di Inggris saat ini membutuhkan pemakaman khusus umat Islam di wilayah itu. Hal ini Seiring peningkatan populasi yang terjadi.
Menurut salah satu warga Muslim bernama Meraz Aziz, demografi umat Islam di sana terus berkembang. Namun letak tempat peristirahatan terakhir yang ada di sana terletak di Bristol.
Aziz mengatakan perwakilan umat Musim telah bertemu dengan Dewan Somerset dan Taunton, Ibu Kota wilayah itu. Tawaran perencanaan nampaknya akan diajukan pada tahun depan.
Aziz mengatakan anggota dewan menyambut positif pengajuan rencana itu. Dewan dari Somerset West dan Taunton juga mengonfirmasi bahwa mereka akan melihat rencana itu dan siap bekerjasama dengan Komunitas Muslim.
Sementara itu, Dewan Muslim Inggris (MCB) mengatakan area pemakaman menjadi masalah yang semakin meningkat di Inggris. Menurut sensus penduduk 2011, Muslim tercatat menjadi 0,3 persen dari total populasi di Somerset. Jumlah ini termasuk peningkatan populasi sebanyak 57 persen dari 938 penduduk pada 2001, menjadi 1.470.
Sekretaris Jenderal MCB, Harun Khan mengatakan kurangnya area pemakaman disebabkan oleh berkurangnya juga ruang di daerah perkotaan, di mana terdapat konsentrasi Muslim yang tinggi. Ia menyebut tidak ada ruang pemakaman bagi umat Islam di ekitar komunitas yang lebih kecil.
“Ini adalah sesuatu yang perlu ditangani oleh para pemimpin agama dan otoritas lokal untuk memastikan ada cukup ruang pemakaman bagi komunitas Muslim di seluruh Inggris,” ujar Khan dilansir BBC, Sabtu (14/12).
Khan mengatakan pemakaman dalam Islam memiliki tata cara yang diatur secara khusus. Seperti tradisi orang-orang Yahudi, Muslim juga berusaha menguburkan jenazah umat yang meninggal sesegera mungkin setelah tiada dan cara seperti kremasi dilarang. "Praktek Islam untuk penguburan sejalan dengan tradisi Yahudi, dengan Muslim berusaha untuk menguburkan setelah kematian terjadi,” jelas Khan.