REPUBLIKA.CO.ID, DAMMAM -- Pemerintah Arab Saudi mulai menbuka peluang bagi perempuan bekerja di sektor energi. Terobosan itu rencananya akan dimulai dengan memberikan kesempatan pelatihan di perusahaan minyak negara pada 2020.
Rencana itu disampaikan Penasihat Menteri Energi Arab Saudi Bidang Perusahaan sekaligus Ketua Dewan Pengawas Politeknik Layanan Perminyakan Saudi (SPSP) Abdul Rahman Abdul Karim ketika memberi sambutan dalam perayaan wisuda di SPSP. Ia mengatakan, dewan sedang mempertimbangkan membuka peluang latihan bagi lulusan perempuan di perusahaan minyak kerajaan. Peluang itu terutama di bidang yang cocok secara natural dengan sifat perempuan.
"Hal itu belum diputuskan untuk menarik lulusan perempuan dari SPSP atau politeknik lain. Dewan penasihat saat ini sedang mengkaji rencana tersebut," kata Abdul Rahman dikutip dari Saudi Gazette, Jumat (29/11).
Wakil Presiden Divisi Pengeboran dan Perawatan Sumur Saudi Aramco Abdul Hamid Al-Rasheed, mengatakan sudah mengkaji rencana pelatihan itu secara mendalam. Ia pun berharap pelatihan bisa dimulai pada 2020.
"Perempuan Arab Saudi telah membuktikan mereka sangat efisien dalam semua bidang di mana pun mereka bekerja," kata Hamid.
Ketua Kamar Dagang dan Industri di Provinsi Timur (Ashariqia) Abdul Hakim Al-Ammar mendukung rencana pelatihan bagi pemuda Saudi, termasuk program pelatihan bagi perempuan.