Jumat 01 Nov 2019 14:00 WIB

Pembangunan Masjid di Montreal Ditunda

Pembangunan masjid berdiri di bekas bangunan gereja.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Masjid Quebec
Foto:

Menurut Beaudoin, Islamofobia adalah alasan utama yang mendorong adanya penentangan terhadap penjuangan gereja di Trois-Rivieres. Namun, ia juga menekankan bahwa banyak orang Quebec yang menolak untuk mengakui situasi genting gereja-gereja Kristen di provinsi itu. 

Sementara itu, para pemimpin masjid di Trois-Rivieres tidak banyak berkomentar. Namun, presiden dan salah satu pendiri masjid utama kota Quebec, Boufeldja Benabdallah, mengatakan bahwa ia memahami apa yang tengah dialami masyarakat.

Sebanyak enam jamaah dibunuh oleh seorang pria bersenjata di masjid Benabdallah pada 2017. Dalam sebuah referendum sekitar enam bulan kemudian, warga pinggiran kota Quebec menolak proposal untuk membangun pemakaman Islam pertama di kawasan itu. Pemakaman itu adalah sebuah proyek yang dikerjakan oleh Benabdallah dan yang lainnya selama dua dekade. 

Menurutnya, masyarakat bertindak sangat alergi terhadap proposal dari komunitas Muslim. Namun, walikota Quebec akhirnya menengahi dan memulai proses penjualan sebidang tanah milik kota kepada masyarakat untuk membuat pemakaman. 

Benabdallah telah tinggal di Quebec lebih dari 50 tahun lalu dari Aljazair. Ia paham betul dengan kondisi masyarakat di sana. Karena itu, ia meminta umat Muslim di provinsi itu untuk bersabar. 

"Apa gunanya marah, berteriak? Mari kita menerima prinsip bahwa orang akan bereaksi buruk. Kami kecewa tetapi kami terus berbicara. Itu penting." ujar Bendabdallah. 

Ia mengatakan, bahwa waktu akan berpihak kepada komunitas Muslim di provinsi itu, seperti halnya bagi imigran Italia, Yahudi, dan Haiti. Menurutnya, mereka pernah diperlakukan seperti musuh, namun akhirnya menjadi bagian dari struktur masyarakat Quebec. 

"Kami berada dalam situasi yang menyakitkan sekarang tetapi perubahan selalu menang. Sekarang giliran umat Islam dan besok akan giliran kelompok lain," tambahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement