Jumat 01 Nov 2019 14:00 WIB

Pembangunan Masjid di Montreal Ditunda

Pembangunan masjid berdiri di bekas bangunan gereja.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Masjid Quebec
Foto:

Kisah demikian menyoroti ketegangan yang membara di Quebec, ketika provinsi itu menghadapi pergolakan sosial dan demografis. Populasi di Quebec dengan identitas sekulernya yang keras di antara mayoritas franchopone (penutur bahasa Prancis) mendorong gereja-gereja di seluruh wilayah itu menuju kebangkrutan.

Di saat yang sama, berlangsung imigrasi yang membawa gelombang pendatang baru yang beragam keyakinan dan perspektif yang turut berpengaruh terhadap identitas provinsi itu. Di Trois-Rivieres, gereja St-Jean-de-Brebeuf yang kurang dimanfaatkan saling berhadapan dengan pusat kebudayaan Islam yang tengah berkembang. 

Beaudoin mengatakan, komunitas Muslim sudah menggunakan ruang bawah tanah gereja untuk kegiatan. Saat para pemimpin masjid mengetahui bahwa gereja tersebut tengah berjuang secara finansial, mereka mulai bernegosasi dengan paroki untuk membeli bangunan itu. 

Menurutnya, kedua pihak menetapkan label harga senilai 500 ribu dolar. Namun, ketika proses penjualan berlanjut ke tahap konsultasi publik, sekitar 100 warga muncul pada 8 Oktober 2019 lalu. 

Seorang pria di daerah setempat mengatakan, bahwa dalam beberapa tahun ini akan menjadi zona larangan, tempat di mana umat Katolik tidak akan bisa pergi ke gereja. Ia menggunakan istilah yang biasa terdengar di media sayap kanan untuk menggambarkan mayoritas Muslim di lingkungan di kota-kota Eropa. 

"Itu yang kamu inginkan untuk anak-anakmua?" kata pria tersebut, menurut surat kabar Le Nouvelliste. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement