Selain itu, dianjurkan untuk mendo'akan orang tuanya yang telah wafat atau melakukan ziarah kubur di hari Jumat. Walapun, ziarah kubur pada dasarnya bisa dilakukan kapan saja. Hikmah dari ziarah kubur tidak lain untuk menebalkan keimanan dengan mengingatkan mati. Anjuran ini sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwasannya Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang ziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya pada setiap hari Jumat, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan ia dicatat sebagai orang yang berbakti kepada orang tuanya" (HR. Hakim Ath-Tirmidzi dan Ath-Thabrani).

Mengingat pahalanya dan keutamaan di hari Jumat, tentunya setiap Muslim harus berupaya agar bisa melaksanakan amalan-amalan tersebut. Walaupun, di masa kini, godaan dan tantangannya akan lebih besar dibanding di masa lalu. 

Namun demikian, Kiai Hamdan menegaskan bahwa ibadah bisa tetap dilakukan tanpa melupakan kewajiban sehari-hari lainnya, misalnya bekerja untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Sebab, menurutnya, bekerja juga merupakan ibadah, jika itu diniatkan sebagai bentuk ibadah kepada Allah swt. Karenanya, beribadah dan melakukan amalan di hari Jumat bisa dilakukan beriringan dengan melaksanakan kewajiban sehari-hari. 

"Karena itu, ibadah tetap bisa dilaksanakan tanpa harus tidak bekerja. Sambil bekerja bisa sambil bershalawat ataupun melakukan sedekah," tambahnya. qu

Ikuti Whatsapp Channel Republika