Mendahulukan dengan anggota bagian kanan dari tubuh dalam perkara kebaikan adalah sunnah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Karena itu, Ustaz Ahsin mengatakan bahwa umat Islam hendaknya meneladani segala sikap dan perbuatan Nabi saw agar selalu dalam kebaikan. Bahkan, menurutnya, jika hati meniatkan untuk berbuat atau mengerjakan sesuatu dengan sunah Rasulullah saw, ia akan mendapat pahala.

"Sesuatu yang ia tahu itu sunah Nabi saw dan jika ia mengikutinya, maka Allah akan senang jika umat Nabi saw mengikuti sunahnya. Seorang Mukmin yang cerdas adalah seseorang yang melakukan pekerjaan dengan niat mengikuti sunnah Nabi saw," katanya.

Lebih lanjut, Kiai Ahsin mengatakan bahwa hikmah dari 'tayamun' adalah 'Al-Fa'lu', yang bermakna mencari atau mengharapkan kebaikan. Dengan mendahulukan bagian kanan itu diharapkan membawa hasil yang baik dan pahala dari Allah swt. Jika orang memperhatikan hal-hal kecil semacam itu, maka ia akan menjalani kehidupan dengan baik karena selalu memperhatikan gerak-geriknya secara detail. Dengan demikian, ia akan menjalani kehidupan dengan nilai-nilai yang baik.

Di dalam kehidupan, kata Kiai Ahsin, terdapat unsur yang baik dan buruk. Terkadang, adapula sesuatu yang nampak baik tetapi sebenarnya buruk. Misalnya, orang yang memakai dasi dan jas rapih, namun yang dihidangkan adalah minuman beralkohol. Meski tampak rapi dan bagus, namun hal itu justru buruk lantaran yang diminumnya adalah sesuatu yang memabukkan dan haram di dalam Islam. Karena itu, Kiai Ahsin mengatakan bahwa umat Islam harus menempatkan sesuatu pada tempatnya dan selalu menjalani kehidupan dengan hati-hati serta selalu memilih jalan yang diridhai Allah.

"Hikmahnya dari tayamun ini, kita sebagai orang Muslim hendaknya selalu berjalan pada rel kebenaran dan kebaikan yang haq. Dengan demikian, kita menjalankan hal-hal secara baik. Jangan mengikuti syetan yang selalu menggunakan tangan kiri," tambahnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika