Senin 21 Oct 2019 10:10 WIB

Aisyiyah Luncurkan Buku Panduan Paliatif Terpadu

Peluncuran Panduan Paliatif dalam rangka bulan peduli kanker payudara.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
logo 'aisyiyah
Foto: tangkapan layar google
logo 'aisyiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah meluncurkan buku panduan paliatif care terpadu pada momen Pink Day atau peringatan bulan peduli kanker payudara dan serviks. Pink Day 'Aisyiyah 2019 diselenggarakan di Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan pada 20 Oktober 2019. 

Sekretaris Umum PP 'Aisyiyah, Tri Hastuti, mengatakan pada peringatan Pink Day tahun ini, Aisyiyah meluncurkan buku panduan paliatif care terpadu. Selain itu diselenggarakan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan penyaluran bantuan program Gerakan Infak dan Sedekah Sayang Ibu (GISI) untuk pasien kanker dari keluarga kurang mampu. 

Baca Juga

Kegiatan Pink Day di Bantaeng juga dimeriahkan dengan acara jalan sehat dan bazar produk ekonomi Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA). "Pink Day 'Aisyiyah tahun ini dihadiri 1.200 orang termasuk kader-kader 'Aisyiyah dari Jeneponto, Bulukumba, Takalar dan Sinjai serta Bantaeng," kata Tri kepada Republika.co.id, Senin (21/10).

Tri menjelaskan, 'Aisyiyah mengembangkan model paliatif care terpadu bekerjasama dengan beberapa pihak dari tingkat kabupaten sampai komunitas. Paliatif care ditujukan kepada para penderita kanker serviks dan payudara.  

Program paliatif care ini, kata dia, sebagai bagian dari komitmen 'Aisyiyah untuk memberikan layanan dan perhatian yang terbaik kepada penderita kanker. Program ini sebagai implementasi gerakan al-Maun Muhammadiyah. 

"Program paliatif care yang dikembangkan 'Aisyiyah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kenyamanan bagi pasien dan keluarganya serta agar pasien dapat menghadapi akhir kehidupan yang bermartabat," ujarnya 

Melalui program paliatif care terpadu, 'Aisyiyah berharap bisa mengurangi penderitaan pasien. Serta berharap bisa memberikan dukungan kepada keluarga yang mengalami kesulitan akibat gejala fisik, masalah psikologis, kesulitan sosial, dan masalah spiritual.  

Tri menyampaikan, dalam pelaksanaan program paliatif care terpadu bersinergi dengan Rumah Sakit (RS), Puskesmas, tenaga kesehatan, tokoh agama dan kader-kader di komunitas. Masing-masing memiliki peran yang penting untuk mewujudkan tujuan paliatif care.  

"Untuk mengembangkan program paliatif care ini, 'Aisyiyah menyusun buku panduan paliatif care dan meluncurkan bukunya pada momen Pink Day 'Aisyiyah 2019, diharapkan buku ini akan dapat digunakan oleh siapapun yang akan menyelenggarakan paliatif care terpadu," jelasnya.  

Tri berharap buku panduan paliatif care terpadu ini dapat bermanfaat dalam memberikan layanan yang komprehensif mulai dari pencegahan, membuka akses dan perawatan yang berkualitas pada penderita kanker. Di samping itu, 'Aisyiyah juga sangat menaruh perhatian terhadap upaya pencegahan kanker serviks dan payudara. 

Data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menginformasikan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara. Yakni 58.256 kasus atau 16,7 persen dari total 348.809 kasus kanker. 

Sebanyak 70 persen pasien kanker terdeteksi pada stadium lanjut. Padahal ada 96 persen kemungkinan sembuh bagi penderita kanker payudara jika terdeteksi sejak dini. Sementara, kanker serviks menjadi jenis kanker kedua yang paling banyak terjadi di Indonesia. Yakni sebanyak 32.469 kasus atau 9,3 persen dari total kasus. 

Berangkat dari data tersebut, 'Aisyiyah membantu masyarakat meningkatkan kesadaran untuk menjaga kesehatan, mendeteksi dini dan mencegah kanker payudara serta serviks.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement