Ahad 06 Oct 2019 18:12 WIB

Cara Cepat Santri Ponpes Nurul Ilmi Belajar Kitab Kuning

Ponpes Nurul Ilmi Kuningan punya metode cepat agar bisa kuasai kitab kuning.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Santri pondok pesantren (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Santri pondok pesantren (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  KUNINGAN ---  Pondok Pesantren Nurul Ilmi Kuningan punya metode cepat agar santri-santrinya bisa menguasai kitab Kuning. Yakni dengan metode Amtsilati sebuah metode praktis memahami gramatikal Arab dengan mengambil intisari dari kitab Alfiah dan Imriti.

“Kebetulan Nurul Ilmi juga menjadi koordinator Amtsilati se-Jawa Barat tentang metode Amtsilati ini. jadi metode cepat atau praktis membaca kitab kuning,” tutur pengajar Ponpes Nurul Ilmi, Ustaz Fahmi Zakaria Al Anshori saat berbincang dengan Republika,co.id pada Ahad (6/10).

Menurut Ustaz Fahmi jika biasanya untuk mempelajari kitab gramatikal Arab seperti Alfiah atau Imriti membutuhkan waktu lama bagi santri, namun berbeda dengan metode Amtsilati. Metode Amtsilati dapat diajarkan kepada santri tinggi ibtidaiyah. Hanya memerlukan waktu enam bulan sampai setahun bagi santri bisa menguasai gramatikal Arab dengan metode Amtsilati.

Menurut Ustaz Fahmi metode Amtsilati sangat sistematis memperkenalkan setiap pelajarannya. Jika pada umumnya santri mengawali pembelajaran kitab nahwu dengan mengenal definisi kalam, maka dalam Amtsilati Santri justeru mempelajari terlebih dulu huruf jer.

“Pemula itu pasti diajarkan mengejar dulu kan, seperti itu juga di Amtsilatu. huruf-huruf yang hukumnya mabni kita ajarkan dulu,” kata Ustaz Fahmi.

Pada metode ini santri juga dituntut untuk memberikan banyak contoh sehingga dapat lebih cepat memahami setiap materi. Menurut Ustaz Fahmi metode Amtsilati dikembangkan dan berpusat di Ponpes Darul Falah, Jepara.

Metode ini telah berkembang dan digunakan di sejumlah pondok pesantren. Ponpes Nurul Ilmi pun menjadi koordinator untuk pengembangan metode Amtsilati di pesantren dan lembaga pendidikan Islam yang ada di wilayah Jawa Barat II meliputi Kuningan, Cirebon, Majalengka, Indramayu, Sumedang, Ciamis dan Tasikmalaya. Saat ini, untuk di wilayah Jabar II telah ada sekitar 50 pesantren dan lembaga pendidikan Islam yang menggunakan metode Amtsilati.

Sementara itu Pondok Pesantren Nurul Ilmi sendiri telah berdiri sejak 2002. Pendirinya adalah KH Didi Afandi. Pesantren ini berada di Desa Ciomas, Kecamatan Ciawi Gebang, Kuningan. Pesantren ini juga memiliki lembaga formal tingkat Taman Kanak-kanak dan Madrasah Ibtidaiyah. Saat ini jumlah santri Ponpes Nurul Ilmi mencapai seratus orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement