REPUBLIKA.CO.ID, kUNINGAN – Pondok Pesantren Mursyidul Falah Tanjung Sari Purwawinangun menjadi salah satu pesanan salaf (tradisional) di Kuningan yang mempunyai sistem pengajaran berkualitas.
Di pesantren ini, santri dicetak agar bisa menjadi ahli dalam mengupas kitab-kitab klasik. Salah satu penekanannya adalah santri harus mampu menalar kitab-kitab yang dikaji tersebut.
“Kebanyakan hafalannya selain ilmu alat ya seperti nahwu, Jurumiyah atau Imrithy itu ada juga fikih seperti kitab Zubad, juga Alquran nya mulai dari juz 'Amma. Target kita enam tahun minimal belajar di sini,” tutur pengajar santri putra, Ustaz Oop Zainal Marshofi saat berbincang dengan Republika,co.id pada Rabu (2/10).
Menurut Ustaz Oop, santri juga harus dapat mempraktikkan membaca kitab secara mandiri. Bagi santri yang sudah mampu membaca kitab dan melakukan penelaahan secara mendalam, pesantren mendorong agar bisa mengamalkan ilmunya terlebih dahulu di pesantren dengan mengajarkan santri-santri yang baru mondok.
Menurut Oop, kedisiplinan juga merupakan salah satu hal yang penting di pesantren. Terutama perihal ibadah. Selain wajib shalat berjamaah santri juga harus disiplin dalam mengistikomahkan shalat sunah di malam hari.
Saat ini terdapat sebanyak 70 santri putra dan 30 santri putri yang mengaji di Ponpes Mursyidul Falah. Pesantren juga memiliki Lembaga formal tingkat Taman Kanak-kanak dan juga SD Islam Terpadu. Pesantren Mursyidul Falah didirikan KH Ahmad Zainuddin, saat ini Pesantren dipimpin KH Didin Mardotillah.