REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA— Sebanyak 400 santri dari 20 pondok pesantren di Kota Yogyakarta akan bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam kegiatan Musabaqah Qiroatil Kutub (Kompetisi Membaca Kitab).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Nur Abadi, mengatakan kegiatan yang akan digelar Sabtu (5/10) di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta itu, akan memperlombakan 22 cabang lomba dari berbagai bidang mulai dari fikih, nahwu, akhlak hingga debat dalam Bahasa Inggris dan Arab,” kata dia di Yogyakarta, Rabu (2/10).
Dia berharap, MQK tersebut akan meningkatkan kecintaan santri kepada berbagai kitab rujukan berbahasa Arab sehingga kemampuan santri untuk melakukan kajian dan pendalaman terhadap berbagai ilmu akan meningkat.
“Ada beberapa kitab berbahasa Arab yang kami persiapkan untuk pelaksanaan MQK ini,” kata Nur.
Meskipun demikian, lanjut dia, belum semua pondok pesantren di Kota Yogyakarta berpartisipasi dengan mengirimkan wakilnya untuk mengikuti kompetisi tersebut. “Dari 34 pondok pesantren yang ada, sementara ini 20 pondok pesantren yang mengirimkan wakil,” katanya.
Sedangkan untuk dewan juri, tutur dia, berasal dari berbagai institusi yaitu Kementerian Agama, perguruan tinggi serta dari pondok pesantren.
Dia mengatakan, pemenang dari kegiatan MQK tersebut akan menjadi wakil Kota Yogyakarta untuk mengikuti kompetisi yang sama di tingkat DIY.
Selain menggelar MQK, Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta juga akan menyelenggarakan Musabaqoh Tilawatil Quran tingkat Kota Yogyakarta pada Ahad (6/10) bertempat di kompleks Balai Kota Yogyakarta.
“Pemenang MTQ ini juga akan mewakili Kota Yogyakarta untuk mengikuti MTQ di tingkat DIY. Seluruh peserta yang tampil di MTQ tingkat Kota Yogyakarta adalah wakil dari tiap-tiap kecamatan di Yogyakarta,” katanya.
Total peserta yang akan berkompetisi pada MTQ Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 315 orang di tujuh bidang seni baca tulis Alquran yaitu tilawah, tahfiz, tafsir, khath, tafsir, dan makalah ilmiah Alquran.