Rabu 09 Oct 2019 20:45 WIB

Takmir Masjid UGM Ungkap Dua Alasan Rektorat Tolak UAS

Rektorat UGM disebut menilai UAS kontroversional.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
Ustaz Abdul Somad
Foto: Istimewa
Ustaz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Ketua Takmir Masjid UGM, Drs Mashuri Maschab mengungkapkan, ada sejumlah alasan pembatalan kulah umum Ustaz Abdul Somad yang disebut Rektorat. Salah satunya karena sosok UAS yang kontroversial.

"Alasan formal yang digunakan itu UAS kontroversial," kata Mashuri saat ditemui Republika di kediamannya di Sleman, Rabu (9/10).

Baca Juga

Kemudian, ia menerangkan, ada pula alasan lantaran pada 20 Oktober 2019 akan ada pelantikan Presiden RI 2019-2024. Mashuri sendiri mengaku sudah menjelaskan kuliah umum tidak terkait politik apapun.

"Saya jelaskan, pak saya itu tidak ada urusan dengan acara politik, tugas saya menyajikan kegiatan-kegiatan yang mencerdaskan ke jamaah saya," ujar Mashuri.

Bahkan, ia mengaku sampai saat ini tidak pernah memikirkan akan ada agenda-agenda politik apa saja. Yang dipikirkan cuma pada 12 Oktober 2019 itu kosong agenda, jadi dipilihlah waktu tersebut.

Tapi, Mashuri sendiri tidak terlalu mengerti apa hubungannya kajian yang digelar Masjid Kampus UGM dan pelantikan Presiden RI 2019-2024. Karenanya, ia mengaku heran alasan sebenarnya UAS ditolak.

"Masa kemudian ada orang ngaji kemudian tidak jadi dilantik, menurut saya itu rada," kata Mashuri, yang jawabannya terputus karena harus menerima panggilan masuk ke telfon genggamnya.

Semua alasan itu sendiri didapatkan Mashuri saat penuhi undangan Wakil Rektor Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Djagal Wiseso, dan Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset, Bambang Agus. Pertemuan dilakukan di kantor Djagal Wiseso pada Rabu (9/10) pagi. Saat itu, Mashuri datang tidak sendiri karena ditemani Wakil Ketua Takmir Masjid Kampus UGM, Zuprizal.

Meski begitu, Kepala Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, menyebut kalau pembatalan tidak cuma karena pembicara. Tapi, keterikatan baik acaranya, pembicaranya maupun waktunya.

Secara umum, ia membenarkan pembatalan merupakan permintaan pimpinan UGM atas alasan tidak selaras dengan jati diri UGM. Namun, Iva merasa, mungkin saja UAS kembali diundang UGM pada kesempatan lain.

"Artinya, apakah suatu saat ada kemungkinan mengundang UAS, ya bisa saja dalam acara dan suasana yang tepat," kata Iva, Rabu sore.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement