Selasa 08 Oct 2019 11:52 WIB

Terkendala Dana, Madrasah di Mindanau Kejar Pengakuan Negara

Madrasah di Mindanau tidak mendapatkan bantuan pemerintah.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Seorang guru sedang mengajar di madrasah (ilustrasi)
Foto: Republika/Damanhuri Zuhri
Seorang guru sedang mengajar di madrasah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTACOTABATO – Mayoritas madrasah atau sekolah swasta Islam di wilayah otonomi Muslim Mindanau  (BARMM) tengah mencari pengakuan dari Departemen Pendidikan Filipina. Hal itu terungkap dari hasil penelitian berjudul "Riset pada Madrasah Tradisional di BARMM dan wilayah sekitar".

Riset itu dilakukan Institut Otonomi dan Pemerintahan yang dipimpin Benedicto Bacani. Bacani menyampaikan penelitian itu dilakukan di Manila sejak bulan lalu.

Baca Juga

"Kebanyakan Madrasah berjuang dengan biaya operasionalnya karena kekurangan sumber dana dan meminta pemerintah untuk membantu," katanya dilansir dari Manilatimes, Selasa (8/10).

Bacani menyampaikan kendala kekurangan biaya bagi sekolah Islam sering dikeluhkan. Namun belum ada tindaklanjut dari pemerintah.

"Dengan prinsip pemisahan antara agama dan negara, sistem madrasah ikut terdampak. Termasuk pada studi Islam dan literasi Arab. Semuanya tak dapat perhatian dari pemerintah," ujarnya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement