Jumat 04 Oct 2019 05:00 WIB

Saudi Gelar Simposium Pengajaran Alquran untuk Disabilitas

Saat ini metode dan gagasan pengajaran Alquran untuk disabilitas terus disempurnakan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Alquran Braille
Foto: Republika/Wihdan
Alquran Braille

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Pemerintah Arab Saudi menggelar sebuah simposium tentang pengajaran Alquran bagi kaum berkebutuhan khusus. Wakil Menteri Urusan Islam, Seruan dan Bimbingan Saudi, Yousef bin Mohammed bin Abdul Aziz bin Saeed, meresmikan acara tersebut pada Rabu (2/9) waktu setempat.

Para pakar dalam mengajar tunanetra akan ikut mengambil bagian dalam forum tersebut. Sekretaris jenderal Kompleks Percetakan Alquran Raja Fahd di Madinah, Bandar bin Fahd Al-Suwailem, pada kesempatan itu meminta para peserta untuk mengembangkan metode dan gagasan baru dalam melayani orang-orang yang berkebutuhan khusus.

Asisten profesor di New Valley University di Mesir, Saad bin Mohammed Abdul Ghaffar Yusuf, mengatakan di forum itu bahwa Alquran mendorong pengajaran tentang Islam kepada kaum yang lemah dan disabilitas.

"Simposium ini mencerminkan kepedulian dan perhatian yang diberikan Kerajaan dan kepemimpinannya yang bijaksana kepada orang-orang dengan kebutuhan khusus, terutama yang tunanetra," kata Yusuf, dilansir di Arab News, Kamis (3/9).

Yusuf mengatakan, simposium ini akan membantu mengatasi tantangan yang dihadapi oleh para penyandang cacat. Di samping, memungkinkan mereka untuk menjadi mitra dalam membangun komunitas. Sementara itu, Bin Saeed telah meluncurkan beberapa proyek Alqur'an atas nama kompleks percetakan Raja Fahd, termasuk versi Braille lima volume dan terjemahan dalam bahasa Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement