REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— Bayi laki-laki yang diberi nama Muhammad atau variasi lainnya mengalami peningkatan 700 persen di beberapa bagian Eropa sejak era milenium.
Satu dari 200 anak laki-laki yang lahir di Austria saat ini akan dinamai Muhammad, Mohammed, Mohammad, Mohamed dan Mohamad, demikian menurut statistik resmi.
Sebagai perbandingan, analisis Daily Mail menunjukkan angka yang setara adalah sekitar satu dari setiap 1.670 pada tahun 2000.
Di Inggris dan Wales tahun lalu, 3 persen anak laki-laki diberi nama Muhammad atau salah satu dari empat nama lain yang ada dalam budaya Islam. Namun di beberapa bagian negara, angka ini mencapai 9 persen, menurut angka-angka yang berbeda.
Banyak Muslim keturunan Pakistan, Bangladesh atau India menganggap bahwa memberi nama bayi dengan nama nabi, pendiri agama Islam, adalah sebuah berkah.
Meningkatnya jumlah komunitas Muslim di seluruh Inggris yang dipicu oleh imigrasi, serta popularitas tokoh olahraga seperti Mohamed Salah kemungkinan besar berada di balik peningkatan tersebut, kata para ahli. Audit Daily Mail melibatkan penelusuran angka-angka penamaan bayi resmi dari 11 negara Eropa.
Kumpulan data untuk beberapa negara, termasuk Jerman— yang menerima paling banyak pengungsi Muslim dalam satu dekade terakhir— tidak dapat diakses publik secara penuh.
BACA JUGA: Perang Iran Israel Segera Meletus dalam Skala Lebih Besar dan Mengerikan?
Karena banyaknya variasi ejaan dan popularitasnya yang berbeda-beda di setiap negara, audit mereka menggabungkan lima ejaan yang paling umum ke dalam satu kelompok.
Di belakang Inggris dan Wales, negara dengan tingkat tertinggi adalah Belgia.
Di sana, lebih dari 1 persen anak laki-laki yang lahir pada 2024 diberi salah satu dari lima nama tersebut - naik dari 0,5 persen pada tahun 2000. Angka yang sama tingginya juga terlihat di Prancis (0,87 persen) dan Belanda (0,7 persen).
