Ahad 29 Sep 2019 14:41 WIB

Karya-Karya al-Kharaqi.

Muntaha al-Idrak fi Taqsim al-Aflak, salah satu karya al-Kharaqi.

Ilmuwan Muslim.
Foto: Metaexistence.org
Ilmuwan Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Salah satu karya Al-Kharaqi yang paling terkenal dan paling penting adalah Muntaha al-Idrak fi Taqsim al-Af lak. Dalam karyanya itu, ia menguraikan sejumlah masalah. Pembahasan itu dibagi ke dalam tiga bagian. Bagian pertama, membahas mengenai bagaimana susun an lapisan planet dan bagaimana gerakan mereka. Selain itu, ia juga membahas soal bentuk bumi.

Dalam pembahasan tentang Bumi, Al-Kharaqi membaginya menjadi beberapa bagian, yaitu bagian bumi yang dihuni umat manusia, binatang, maupun tumbuhan. Dan, bagian bumi yang tak dihuni. Ia mengatakan, perbedaan bagian yang bisa dihuni makhluk hidup dan tidak akibat posisi geografis.

Tak hanya itu, Al-Kharaqi juga menuliskan tentang kronologi atau era yang biasa disebut dengan tawarikh, konjungsi, atau qiaranat. Pada bagian ini, ia juga memberikan penjelasan mengenai Planet Saturnus, Jupiter, dan periode revolusi planet.

Pada intinya, Al-Kharaqi mengembangkan teori yang menya takan bahwa planet-planet tak ditopang oleh lingkaran imajiner. Namun, planet itu ditopang oleh lapisan-lapisan besar yang padat. Ia menegaskan kembali teori yang disampaikan Al-Khazini, juga ilmuwan dari Merv, Tukmenistan.

 

Sebenarnya, Al-Kharaqi memiliki beberapa karya lainnya. Na mun, karya-karya tersebut tak bisa ditemukan hingga sekarang. Karya itu hilang tanpa bekas. Sejumlah kalangan mengungkapkan karya itu rusak atau termakan usia. Ada kemungkinan pula bahwa karya-karya itu dihancurkan oleh pasukan Jengis Khan saat menyerbu Merv.

Saat penyerbuan itu, pasukan Jengis Khan membakar dan menghancurkan banyak perpusta kaan di Merv, yang saat itu dikenal sebagai pusat perabadan Islam. Saat itu, Merv memang dikenal sebagai salah satu wilayah yang makmur. Bahkan, banyak ilmuwan yang lahir di sana. Tak hanya itu, banyak pula ilmuwan dari wilayah lain yang berkunjung ke Merv untuk menimba ilmu dan melakukan beragam interaksi intelektual.

Tak heran, jika Al-Kharaqi bisa menimba ilmu dari ilmuwan lain dan kemudian mengembangkan pemikirannya sendiri. Selain itu, ia juga dimanjakan oleh banyaknya perpustakaan yang ada di Merv.

Paling tidak ada 10 perpustakaan di Merv di masa hidupnya. Setelah banyak belajar dan aktif menyumbangkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya bagi kemajuan umat manusia, Al- Kharaqi akhirnya berpulang. Ia mengembuskan napas terakhir di kota kelahirannya, Merv, sekitar 1138 Masehi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement