Rabu 25 Sep 2019 08:18 WIB

Mengenal Jenis-Jenis Permadani

Permadani pada dasarnya digunakan di dunia Islam sebagai alas lantai masjid dan rumah

Rep: Islam Digest Republika/ Red: Agung Sasongko
Salah satu desain permadani Persia.
Foto: mprugs.com
Salah satu desain permadani Persia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permadani pada dasarnya digunakan di dunia Islam sebagai alas lantai masjid dan rumah-rumah. Tak jarang, permadani pun digunakan sebagai hisan dinding di istana-istana raja pada zaman keemasan Islam.

Para seniman permadani Muslim pada zaman kejayaan Islam biasanya menggunakan bulu domba (wol), kambing, atau bulu unta sebagai bahan pembuatan perma dani. Seiring waktu, kapas dan sutera ju ga dijadikan bahan untuk menciptakan per madani.

Baca Juga

Sejarah mencatat, permadani tertua yang berasal dari dunia Islam ditemukan di Fustat—Kairo Tua—bertarikh 821 M. Selain itu, juga ditemukan pula permadani bernilai tinggi yang dibuat pada abad ke-13, 14, dan 15 M. Berdasarkan pada bentuk ikatan desain hiasannya, permadani peninggalan dari zaman ke jayaan itu terbagi ke dalam dua jenis. Yang pertama berasal dari Spanyol Muslim, tampil dengan desain hiasan geometri.

Jenis yang kedua diyakni berasal dari Anatolia. Desain hiasannya berbentuk binatang. Konon pada abad ke-14 dan 15 M, desain hiasan seperti itu sedang tren. Adanya kesamaan antara permadani yag ditemukan di Anatolia dan Spanyol Muslim membuat sejumlah sejarawan mengambil kesimpulan bahwa permadani yang ditemukan di kedua wilayah itu sebenarnya adalah permadani yang didatangkan dari Kekhalifahan Fatimiyah di Mesir.

Seni membuat permadani mencapai tingkat tertinggi dalam teknik, kualitas, dan desain pada zaman kekuasaan Dinasti Seljuk Muslim. Menurut Ettinghausen, Dinasti Seljuk-lah pencipta yang sebenarnya permadani Islam.

Sebuah studi telah dilakukan untuk meneliti contoh produk permadani yang tersimpan di Museum Seni Islam di Istanbul dan Konya. Hasilnya, permadani yang tersimpan Museum Istanbul berasal dari Masjid Ala’-Al-Din di Konya berasal dari abad ke-13 M.

Saat itu, Konya adalah ibu kota pemerintahan Seljuk Rum (1081 M-1302 M). Sedangkan, yang berada di Museum Konya ternyata permadani yang secara khusus dibuat pada 1298 M untuk Masjid Eshrefoglu di Beysehir. Permadaninya sungguh indah, karena dihiasai dengan desain bintang yang geometris dan dibingkai dengan kaligrafi.

Pembuatan permadani sempat terhenti, ketika Kekhalifahan Seljuk mulai terpuruk akibat digempur invansi bangsa Mongol pada 1259 M. Persia, Suriah, dan Baghdad sempat jatuh ke tangan Hulagu Khan. Kota penting Islam itu pun dihancurkan, akibatnya produksi permadani terhambat. Dalam waktu yang terlalu lama, industri pembuatan permadani kembali menggeliat.

Dalam catatan perjalanannya bertajuk, Ar-Rihla, pengembara Muslim legendaris, Ibnu Batutta (1304 M-1377 M), mengisahkan kualitas permadani Anatolia yang dijumpainya di rumah peristirahatan bagi para pelancong. Penjelajah asal Barat bernama Marco Polo (1254 M- 1324 M) juga memuji keindahan permadani yang diciptakan peradaban Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement