Jumat 30 Aug 2019 09:09 WIB

Permadani Islam dari Dinasti ke Dinasti

Setiap dinasti memiliki corak dan desain dekoratif permadani masing-masing.

Rep: Mozaik Republika/ Red: Agung Sasongko
Salah satu desain permadani Persia.
Foto: mprugs.com
Salah satu desain permadani Persia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejayaan Islam di masa keemasan ditandai dengan berganti-gantinya penguasa. Kejatuhan sebuah dinasti akan digantikan dengan dinasti lainnya. Hal ini ternyata turut memberi dampak pada berbagai bidang, khususnya seni membuat permadani. Setiap dinasti memiliki corak dan desain dekoratif permadani masing-masing.

Dinasti Mamluk

Baca Juga

Permadani di masa kejayaan Dinasti Mamluk umumnya terbuat dari wol. Namun, ada pula yang secara khusus dibuat dengan menggunakan sutera. Permadani yang dibuat para pengrajin dan seniman Dinasti Mamluk itukebanyakan diekspor ke Italia.

Ciri khas permadani Mamluk terdapat pada pilihan warna yang cerah, seperti merah, kuning, biru, dan hijau. Motif hiasan geometris juga menjadi kekhasan desain permadani yang diproduksi pada masa kekuasaan Dinasti Mamluk.

Dinasti Safawiyah

Pada abad ke-16 M, ketika Dinasti Safawiyah berkuasa, produksi permadani menjadi semacam bisnis negara. Permadani peninggalan dinasti yang berkuasa di wilayah Persia itu menunjukkan bahwa permadani mendapat tempat yang sangat penting sebagai sebuah karya seni. Berbeda dengan permadani tradisional kaum pengembara, permadani yang diproduksi dibuat dengan teknologi yang lebih tinggi.

Pada masa itu, dinasti ini melakukan monopoli perdagangan permadani. Hasil ekspor permadani ke berbagai negara, termasuk Eropa, telah membuat pundi-pundi keuangan dinasti ini makin tebal. Salah satu ciri khasnya, desain hiasan yang tampil pada permada zaman itu adalah pola tumbuh-tumbuhan.

Dinasti Mughal

Di akhir abad ke-17 M, permadani pun diproduksi di India. Di bawah kekuasaan Dinasti Mughal, permadani juga diproduksi secara besarbesaran. Para pengrajin di India memiliki kemampuan membuat permadani dengan cara mengadopsi desain dan teknik yang berkembang di Persia. Permadani dari anak benua India inipun terbilang populer.

Dinasti Umayyah Spanyol

Seni membuat permadani juga berkembang pesat di Spanyol Muslim. Di wilayah ini, permadani sudah mulai berkembang sejak abad ke-10 M. Pada abad ke-12 M, permadani Andalusia ini sudah mulai diperdagangkan ke Eropa. Ketika permadani Turki menjadi populer di Eropa, para pengrajin di Spanyol mulai mengadopsi beberapa desain motif dari Turki.

Kekhalifahan Turki Usmani

Ketika Turki Usmani berkuasa, pola dan teknik menenun permadani mulai berubah. Hal itu terjadi sekitar awal abad ke-16 M—setelah adikuasa dunia di abad ke-17 M itu menaklukkan Persia dan Mesir. Jika permadani Anatolia terkenal dengan gaya desain geometris binatang, Turki Usmani tampil dengan wajah baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement