REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seni membuat permadani mencapai tingkat tertinggi dalam teknik, kualitas, dan desain pada zaman kekuasaan Dinasti Seljuk Muslim. Menurut Ettinghausen, Dinasti Seljuk-lah pencipta yang sebenarnya permadani Islam.
Sebuah studi telah dilakukan untuk meneliti contoh produk permadani yang tersimpan di Museum Seni Islam di Istanbul dan Konya. Hasilnya, permadani yang tersimpan Museum Istanbul berasal dari Masjid Ala’-Al-Din di Konya berasal dari abad ke-13 M.
Saat itu, Konya adalah ibu kota pemerintahan Seljuk Rum (1081 M-1302 M). Sedangkan, yang berada di Museum Konya ternyata permadani yang secara khusus dibuat pada 1298 M untuk Masjid Eshrefoglu di Beysehir. Permadaninya sungguh indah, karena dihiasai dengan desain bintang yang geometris dan dibingkai dengan kaligrafi.
Pembuatan permadani sempat terhenti, ketika Kekhalifahan Seljuk mulai terpuruk akibat digempur invansi bangsa Mongol pada 1259 M. Persia, Suriah, dan Baghdad sempat jatuh ke tangan Hulagu Khan. Kota penting Islam itu pun dihancurkan, akibatnya produksi permadani terhambat. Dalam waktu yang terlalu lama, industri pembuatan permadani kembali menggeliat.
Permadani adalah salah satu karya seni bernilai tinggi yang berkembang pesat di era kejayaan Islam. Keindahan permadani yang diciptakan para seniman di dunia Islam telah membuat takjub peradaban Barat. Betapa tidak. Permadani yang telah dikuasai masyarakat Muslim di masa kekhalifahan itu kerap disebut sebagai puncak karya seni.
Tak heran, jika permadani menjadi buah karya seni Islami yang begitu populer di dunia Barat. Seni membuat permadani mulai didominasi peradaban Islam, setelah kekhalifahan mampu menge pakkan sayap kekuasaannya hingga ke Persia. Sejatinya, cikal bakal seni membuat permadani telah muncul jauh sebelum dunia Islam menjadi adikuasa.
Arkeolog berkebangsaan Rusia, Prof Rudenko, pada 1949 menemukan selimut Pazyryk di Pegunungan Altai di Siberia, Kazakhstan, bertarikh 5 SM. Setelah peradaban Islam mencapai kejayaannya, industri pembuatan permadani berkembang pesat, tak cuma di Asia Tengah dan Iran, namun juga di Kaukasus, India Utara, dan Spanyol Muslim.