Senin 23 Sep 2019 16:58 WIB

Baznas Berupaya Tingkatkan Kualitas Distribusi Zakat

Program distribusi Baznas mampu mengurangi angka kemiskinan sebesar 28 persen.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
Baznas. (ilustrasi)
Foto: Baznas.go.id
Baznas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berupaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan zakat, terutama dalam bidang pendistribusian, setelah berhasil meraih dua penghargaan internasional Global Islamic Finance Award (GIFA) 2019.

"Baznas terus berupaya meningkatkan kualitas pendistribusian zakat melalui berbagai program yang langsung dimanfaatkan oleh mustahik," kata Ketua Baznas, Bambang Sudibyo, dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (23/9).

Perihal dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) yang meningkat sekitar 35 persen tiap tahunnya, Baznas terus berupaya memberikan manfaat kepada mustahik untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Pada Januari hingga Agustus 2019, Baznas menyalurkan ZIS kepada 429 ribu mustahik.

Berdasar penelitian terbaru yang dilakukan oleh Pusat Kajian Strategis Baznas pada tahun ini, program distribusi Baznas mampu mengurangi angka kemiskinan sebesar 28 persen. Program pemberdayaan ekonomi Baznas juga mampu mengubah mustahik menjadi muzaki sebesar 23 persen.

"Ini menunjukkan bahwa kehadiran zakat mampu mengubah status mustahik menjadi muzaki," kata Bambang.

Dua penghargaan yang diterima Baznas di ajang GIFA yakni The Best Zakat Distribution Programme, dan Humanitarian Award. Bambang mengatakan, kedua penghargaan ini merupakan pengakuan atas kerja keras para amil, sekaligus menjadi tantangan dalam melayani umat lebih baik.

"Semuanya serba terukur, dampak bagi para mustahik terukur. Dan itu yang membuat kita mendapatkan penghargaan Best Zakat Distribution Program," kata Bambang.

Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat Baznas, Irfan Syauqi Beik mengatakan penghargaan kemanusiaan juga diterima atas usulan dari lembaga PBB. "Isu kemanusiaan ini penting. Baznas bersaing dengan lembaga-lembaga kemanusiaan, dan lainnya, dan Baznas dianggap yang terbaik," ucap Irfan.

Dalam peningkatan kesejahteraan, Baznas memiliki berbagai program pendistribusian dan pemberdayaan. Melalui program pendistribusian, Baznas melahirkan program sosial dan kemanusiaan melalui Layanan Aktif Baznas (LAB), sebuah program yang didedikasikan untuk secara aktif melayani mustahik dengan segera.

Selain itu, Baznas Tanggap Bencana (BTB) telah dirancang untuk menanggapi dengan cepat terhadap bencana alam, serta bencana sosial yang terjadi baik di Indonesia maupun internasional. Kehadiran Rumah Sehat Baznas (RSB), layanan kesehatan gratis yang didedikasikan untuk orang miskin juga telah memperkuat layanan Baznas.

Badan ini juga memiliki program pendidikan yang diyakini sebagai salah satu metode terbaik untuk menghentikan rantai kemiskinan. Baznas telah mendirikan sebuah sekolah menengah berasrama, yakni Sekolah Cendekia Baznas (SCB) untuk memastikan kesinambungan pendidikan yang diterima oleh para siswa dari keluarga kurang mampu.

Keberadaan Lembaga Beasiswa Baznas juga memungkinkan siswa kurang mampu untuk menerima pendidikan yang layak, hingga tingkat universitas.

Di bidang dakwah dan advokasi, Baznas telah mendirikan Pusat Kajian Strategis dengan misi untuk melakukan penelitian strategis sebagai masukan kebijakan untuk manajemen zakat negara. Kemudian Baznas Mualaf Center juga bertanggung jawab untuk membantu mereka yang baru saja masuk Islam untuk tetap kokoh di jalan Allah.

Selain itu, sebagai program jangka panjang, Baznas merancang program pemberdayaan. Melalui Program Zakat Community Development (ZCD), Baznas mendorong masyarakat kurang mampu untuk mengidentifikasi dan mengoptimalkan potensi mereka sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan membuat perubahan signifikan dalam kehidupan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement