REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lalu, bagaimana Ibnu Ridhwan menjelaskan fenomena Supernova 1006 itu secara ilmiah?
Dalam buku yang ditulisnya, dia berkata, "Sekarang saya akan menjelaskan sebuah peristiwa besar (Supernova 1006) yang saya saksikan ketika saya memulai pendidikan saya." Menurut dia, peristiwa Supernova 1006 itu tampak dekat dengan posisi zodiak Scorpio dan berlawanan dengan matahari.
"Pada hari itu, posisi matahari 15 derajat di Taurus dan Supernova berada di posisi 15 derajat dekat Scorpio," papar Ibnu Ridhwan.
Secara rinci, Ibnu Ridhwan pun mengungkapkan ukuran cahaya ledakan bintang di galaksi yang dilihatnya itu. Besarnya tiga kali lebih besar dari Planet Venus. "Cahaya yang dipancarkannya membuat langit malam tampak begitu bersinar."
Ibnu Ridhwan pun menjelaskan, intensitas cahaya yang dipancarkan Supernova 1006 itu lebih kecil dari seperemapt cahaya bulan. Dalam buku astronomi yang ditulisnya, Ibnu Ridhwan secara detail memaparkan posisi matahari, bulan, dan planet lainnya.
Sebuah pencapaian yang luar biasa. Dengan rekaman data yang sangat tepat tentang posisi planet itulah, para astronom modern sangat terbantu untuk memastikan tanggal terjadinya Supernova 1006.