Selasa 27 Aug 2019 14:35 WIB

Inti dari Inti Alquran

Manusia butuh petunjuk Allah melebihi kebutuhan terhadap makanan dan minuman.

Ustaz Abdullah Taslim Lc.
Foto: Dok SBBI
Ustaz Abdullah Taslim Lc.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Alquran yang terdiri 114 surat dan lebih 6.000 ayat mempunyai inti. “Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, inti dari Alquran adalah Surat Al-Fatihah dan inti dari Surat Al-Fatihah adalah ayat keempat yang artinya ‘Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan’,” kata Ustaz Abdullah Taslim Lc  saat mengisi pengajian guru Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/8).

Ia menambahkan, Alquran menyebutkan, bahwa manusia itu diciptakan sebagai makhluk yang lemah. “Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah.” (QS An Nisa: 2) “Karena itu, manusia sangat membutuhkan pertolongan Allah. Untuk itu, kita harus selalu melakukan hal-hal yang mendekatkan diri kita kepada Allah, hal-hal yang mengundang datangnya rahmat dan pertolongan Allah,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (27/8).

Ia menambahkan, “Agama kita butuhkan agar hidup kita penuh dengan kebahagiaan. Hidup  tidak tenang kalau  kita tidak mendekatkan diri kepada Allah, tidak menyembah Allah dengan sebaik-baiknya.  Orang yang paling sengsara hidupnya adalah  yang jauh dari Allah. Hidupnya tidak tenang,” ujarnya.

Ia mengutip firman Allah SWT dalam Alquran Surat Thaha  ayat  124, “Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit.”

 

Terkait dengan penghambaan diri kepada Allah dan kebutuhan akan pertolongan Allah, seorang Muslim  didorong  untuk selalu mempelajari agama dengan sebaik-baiknya.  “Mempelajari agama dengan  sebaik-baiknya bukan sekadar  kewajiban tapi kebutuhan. Imam Ahmad bin Hambal mengatakan, 'Kebutuhan manusia terhadap ilmu (syar’i) itu melebihi kebutuhannya terhadap makanan dan minuman. Hal itu karena seseorang membutuhkan makanan dan minuman hanya sekali atau dua kali(saja), adapun kebutuhannya terhadap ilmu (syar’i) itu sebanyak tarikan nafasnya.” [Madaarijus Saalikiin, 2/440],” ujarnya.

Ia mengingatkan bahaya perangkap atau jebakan iblis. Dalam kitab  berjudul Talbis Iblis,  Ibnu Jauzi menyebutkan, salah satu jebakan iblis adalah jebakan ilmu. “Iblis berusaha menjauhkan manusia dari belajar ilmu agama,  tidak tahu tentang shalat, puasa, zakat dan lain-lain. Ini merupakan tugas utama mereka supaya manusia sesat. Sebab, setan tahu bahwa  ilmu itu adalah cahaya. Jadi setan mencegah dengan sekuat tenaga agar manusia itu jauh dari Allah. Hatinya sangat jauh dari Allah, bukan mencintai Allah, bukan untuk melihat kebesaran dan keagungan Allah,” paparnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement