Kamis 22 Aug 2019 19:11 WIB

ACT Solo Targetkan Distribusi Seribu Tangki Air Bersih

ACT Solo meluncurkan mobil Humanity Mobile Watertank di kantor cabang ACT Solo.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kepala Cabang ACT Solo, Septi Endrasmoro, meresmikan Humanity Mobile Watertank di kantor ACT Solo, Kamis (22/8). Mobil tangki dari wakaf tersebut akan dimanfaatkan untuk menyalurkan bantuan air bersih untuk wilayah terdampak kekeringan di Solo Raya.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Kepala Cabang ACT Solo, Septi Endrasmoro, meresmikan Humanity Mobile Watertank di kantor ACT Solo, Kamis (22/8). Mobil tangki dari wakaf tersebut akan dimanfaatkan untuk menyalurkan bantuan air bersih untuk wilayah terdampak kekeringan di Solo Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo menargetkan dapat mendistribusikan 1.000 tangki air bersih bagi warga Solo Raya sampai akhir tahun 2019. Dalam mendukung target tersebut, ACT Solo meluncurkan mobil Humanity Mobile Watertank di kantor cabang ACT Solo, Kamis (22/8).

Kepala Cabang ACT Solo, Septi Endrasmoro, mengatakan, Humanity Mobile Watertank menjadi salah satu armada baru yang dimiliki ACT Solo. Mobil tangki tersebut diperoleh wakaf salah satu perusahaan.

Baca Juga

"Akan langsung kami gunakan untuk aksi-aksi sosial di wilayah Solo Raya. Saat ini Indonesia darurat kekeringan dan air bersih, termasuk di wilayah Solo Raya. Ada tujuh kabupaten/kota, beberapa daerah mengalami kekeringan cukup memprihatinkan," kata Septi di acara tersebut.

Pada hari tersebut, 28 cabang ACT di Indonesia serentak menyalurkan bantuan air bersih. ACT Solo menyalurkan 14 tangki air bersih di tiga kabupaten yakni Sragen, Wonogiri dan Klaten.

Menyikapi prediksi BMKG terkait kekeringan 2019 yang lebih panjang dan lrbih berat dari 2018, ACT Solo berupaya melakukan distribusi air bersih. Selain itu, ACT Solo berupaya mencari potensi sumber air bersih di wilayah kekeringan kemudian membangun sumur wakaf.

Distribusi air bersih bagi warga terdampak kekeringan sudah dilakukan ACT Solo sejak awal Agustus 2019. Bantuan air bersih tersebut disalurkan untuk masyarakat di Kabupaten Wonogiri, Sragen, Klaten, dan Sukoharjo. Hal itu sesuai pemetaan ACT Solo terkait daerah yang berpotensi mengalami kekeringan yakni di Sragen, Wonogiri, Klaten, Boyolali, dan beberapa kecamatan di Sukoharjo.

"Harapannya nanti terus menerus sampai tiga hingga enam bukan ke depan selama masih ada musim kemarau kami tetap lakukan distribusi air beraih. Targetnya kami bisa menyalurkan sampai 1.000 tangki sampai akhir tahun," ujar Septi.

Dalam penyaluran air bersih, selama ini ACT Solo bekerja sama dengan beberapa pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PDAM, vendor swasta dan sebagainya. Dengan adanya mobil Humanity Mobile Watertank tersebut diharapkan panyaluran bantuan air bersih lebih masif. Peluncuran mobil Humanity Mobile Watertank tersebut juga diharapkan dapat menggugah masyarakat untuk membantu warga terdampak kekeringan.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Solo, Toto Jayanto, ACT bisa ikut berperan serta dalam membantu pemerintah daerah mengatasi kekurangan air bersih. Salah satunya melalui sinergi dengan BPBD. Saat ini, BPBD Solo memiliki satu mobil tangki.

"Tanki itu tidak hanya berfungsi untuk penyediaan air bersih tapi pada saat kebakaran kami bisa membantu suplai air untuk pemadaman kebakaran. Harapan kami, ACT dan BPBD bisa bersinergi dalam bekerja membantu masyarakat yang memerlukan air bersih, apalagi musim-musim sekarang," ucap Toto.

Toto menyatakan, Pemkot Solo memiliki program 100 persen penyediaan air bersih. Dia mengklaim di Solo tidak ada kekeringan, tetapi ada kekurangan air bersih. Hal itu disebabkan antara lain sumur warga yang dangkal tidak mengeluarkan air atau tidak adanya tandon air saat kemarau. Pemkot berupaya menyediakan air bersih salah satunya dengan mengadakan sumur dalam yang dapat menjangkau 100-150 Kepala Keluarga (KK).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement