Kamis 22 Aug 2019 18:46 WIB

ACT Salurkan 104 Ribu Liter Air Bersih ke Cibarusah

ACT mengerahkan 50 relawan dari Cabang ACT Bodetabek dan MRI.

Rep: Riza Wahyu Pratama/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah warga mengantre bantuan air bersih di Desa Ridomanah, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah warga mengantre bantuan air bersih di Desa Ridomanah, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Lembaga Kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT), menyalurkan 104 ribu liter air bersih ke Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Bantuan air bersih tersebut disalurkan ke tiga desa terdampak kekeringan paling parah di Kabupaten Bekasi, Ridogalih, Ridomanah, Sinarjati, Kamis, (22/8).

Kepala Aksi Kekeringan Nasional ACT,  Sutaryo mengatakan, ACT membawa 13 truk tangki air dengan kapasitas masing-masing truknya, delapan ribu liter. "Jadi hari ini totalnya kami menyalurkan 104 ribu liter," kata Sutaryo saat ditemui di kantor kelurahan Ridogalih, Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

 

Dalam aksi penyaluran air bersih tersebut, ACT mengerahkan 50 relawan dari Cabang ACT Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Selain itu, ACT juga dibantu oleh MRI (Masyarakat Relawan Indonesia). 

 

Selanjutnya, Sutaryo menuturkan, selain memberikan bantuan air bersih, ACT juga memberikan tiga layanan kepada masyarakat, pemeriksaan kesehatan, paket makanan, dan wakaf sumur.

 

Terkait dengan pemeriksaan kesehatan gratis, ACT menyiapkan tenaga kesehatan untuk dapat melayani seribu masyarakat. Lalu, ACT juga memberikan paket makanan kepada seribu masyarakat di Kecamatan Cibarusah.

 

"Kami membawa truk makanan dan petugas kesehatan yang dipusatkan di sini (Kantor Kelurahan Ridogalih)," kata dia.

 

Ketiga, dalam rangka memberikan bantuan berkelanjutan, ACT membangun sumur wakaf di Kampung Gempol, Ridogalih, Cibarusah. "Untuk menggali sumur sendiri masyarakat masih kesulitan. Bahkan ada masyarakat yang menggali sumur ratusan meter belum mendapatkan air," ujarnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Cabang ACT Bodetabek, Catur Widodo meresmikan pembangunan sumur sekaligus sarana mck (mandi, cuci, kakus) di Masjid Jami' Kampung Gempol. Catur mengatakan, bantuan yang disalurkan untuk pembangunan sumur wakaf berserta sarana mck tersebut sebesar Rp50 juta. Ia menargetkan, pembangunan sumur dan sarana mck tersebut selesai dalam tiga bulan.

 

"Jadi kalau titik sumurnya menyesuaikan keinginan masyarakat. Namun, kami juga menggunakan teknologi geolistrik untuk menentukan titik peluang air. Soalnya tidak semua lokasi ada airnya," kata Catur seusai acara peletakan batu pertama pembangunan sarana mck.

 

Kepala Desa Ridogalih, Komarudin menceritakan, kekeringan pada tahun ini lebih parah ketimbang kekeringan pada tahun lalu. Ia kemudian menunjukkan tumbuhan yang ada di wilayah Gempol yang sudah mati.

 

"Terutama bambu ya, sudah mulai mati," kata Komarudin.

 

Ia menambahkan, selama kekeringan, masyarakat Ridogalih menggunakan air sisa kubangan yang ada di sungai dan dataran rendah. Sedangkan untuk dikonsumsi, masyarakat Ridogalih menggunakan air mineral ataupun air isi ulang. "Deket rumah saya ada sumur sekitar 80 meter, tapi airnya asin, nggak bisa untuk minum, bahkan mandi aja nggak bisa," ucap Komarudin.

 

Kades Ridogalih tersebut menjelaskan, kekeringan tahun ini hampir mirip dengan kekeringan 2-3 tahun sebelumnya. "Kalau dulu kan kekeringan tujuh bulan. Ini mulai lima bulan keadaannya udah hampir sama. Belum lagi kalau nanti kekeringannya berlanjut," ucapnya.

 

Warga menyambut positif bantuan dari ACT tersebut. Berdasarkan pengakuan warga Ridogalih, Maimunah, ia merasa terbantu dengan adanya sumbangan air bersih tersebut. "Ya senanglah, bisa untuk masak dan minum juga kan, soalnya airnya bersih," kata Maimunah yang sedang meletakkan jerigennya untuk diisi.

 

Pengakuan Maimunah tersebut juga diamini oleh warga lainnya, Mira. Selain terbantu dengan adanya air bersih gratis, Mira juga merasa senang dengan adanya bantuan pengobatan dan makanan gratis. "Rencananya sih mau ambil air sebanyak-banyaknya kalau cukup," kata Mira sembari menenteng jerigen dan paket yang berisi susu kemasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement