REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Tabligh PP Muhammadiyah angkat bicara terkait upaya pihak yang melaporkan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke kepolisian atas dugaan penistaan terhadap simbol agama. Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Ustaz Fathurrahman Kamal Lc MSi mengajak seluruh umat beragama untuk mengedepankan sikap toleransi dan saling menghargai serta memahami.
Menurut dia, apa yang disampaikan UAS, sebagaimana terekam dalam video yang marak beredar, adalah suatu bentuk peneguhan akidah yang tertuju hanya kepada internal umat Islam. Karena itu, ceramah UAS tak bisa dimaknai sebagai penistaan terhadap ajaran agama lain.
"Semalam, kami berdiskusi dan bermusyawarah terkait ceramah Ustaz Abdul Somad tiga tahun lalu yang hari-hari ini mau diperkarakan oleh pihak tertentu. Pandangan kami sangat sederhana, dan tidak jauh-jauh amat. Kami hanya khawatir saja bahwa peneguhan-peneguhan keagamaan bersifat internal dan untuk kalangan terbatas serba dipolitisir atas nama apapun, termasuk dipolisikan misalnya," kata Ustaz Fathurrahman Kamal dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (20/8).
Ustaz Fathurrahman Kamal
"Jika mentalitas keberagamaan kita seperti ini, lalu sampai kapan umat beragama di Republik ini disibukkan dan terinterupsi dengan persoalan-persoalan yang tidak produktif, bahkan tendensius dan rentan tersusupi kepentingan politik rendahan? Sementara, persoalan-persoalan bangsa dan negara, semacam terorisme dan separatisme di bagian tertentu Republik dianggap irama merdu biduan cantik," sambung pengasuh Pondok Pesantren Budi Mulia (PPBM) Yogyakarta itu.