REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyyin (P2N) berencana melakukan kunjungan ke Azerbaijan pada Agustus 2019 untuk membantu pertumtubuhan ekonomi di Indonesia. Dalam kunjungan itu, P2N akan mengajak maksimal 15 pengusaha ke Azerbaijan untuk membicarakan Investasi.
Wakil Ketua Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) Witjaksono mengatakan, sekitar dua minggu lalu, P2N kedatangan perusahaan kontraktor dan infrastruktur dari Azerbaijan untuk membicarakan potensi usaha yang ada di Indonesia. Karena itu, P2N akan melakukan kunjungan balasan.
"Kita akan membawa maksimalkan 15 perusahaan yang kapabel. Kita ingin ke sana langsung bikin MoU dan ada realisasi bisnis," ujar Witjaksono dalam acara acara FGD bertema "Meningkatkan Kesejahteraan dan Pemerataan Melalui Konektivitas Infrastruktur" di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (12/7).
Witjaksono mengatakan, kunjungan P2N itu akan diterima Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di Azerbaijan pada 10 Agustus 2019. "Kami sudah kontak perusahaan di sana dan InsyaAllah diterima oleh minimal perdana menteri, maksimal presiden," kata dia.
Ketua KorNas Pertanian PBNU-Kementan ini menjelaskan, P2N juga sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan Azerbaijan untuk membangun pabrik pakan ternak di Cirebon, Jawa Barat. "Kemarin sudah lihat tanah dan mereka sudah DP Rp5 miliar untuk pembelian tanah 35 hektar," kata dia.
Dalam acara fokus grup diskusi (FGD) itu P2N mengundang sejumlah narasumber dari sejumlah BUMN bidang infrastruktur seperti Jasa Marga, Nindya Karya, dan Waskita Karya. Dalam paparannya, mereka menjelaskan mengenai pemerataan dalam pembangunan infrastruktur yang sudah sampai ke berbagai pelosok Indonesia.