REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Agama (Kemenag) terus mendorong peningkatkan sarana prasarana madrasah. Salah satunya dengan pengelolaan sanitasi madrasah.
“Membangun budaya mutu madrasah tidak terlepas dari membangun budaya bersih di lingkungan madrasah,” ujarnya Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Ahmad Umar, Jumat (12/7).
Dalam hal kebersihan, Umar menjelaskan, madrasah harus dapat dikemas semenarik mungkin agar murid merasa lingkungan belajarnya menyenangkan dan ramah. Menurutnya, lingkungan yang bersih akan mendorong prestasi peserta didik, khususnya prestasi untuk hidup bersih.
“Prestasi di bidang kesehatan lebih sulit daripada prestasi akademik, karena prestasi akademik hanya pada waktu tertentu sedangkan prestasi kebersihan berlaku sepanjang waktu,” ucapnya.
Kasubdit kelembagaan dan kerjasama, Abdullah Faqih, menuturkan saat ini prestasi madrasah di tingkat nasional dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya, hal ini merupakan bagian penting upaya meningkatkan daya saing.
“Tahun ini, cukup banyak madrasah yang lolos tingkat nasional, ada 12 madrasah dari 10 provinsi,” ucap Faqih.
Pada Rabu (10/7) kemarin, Kemenag mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Sanitasi Madrasah Angkatan II di Bogor. Bimtek yang berlangsung selama empat hari ini diikuti 50 peserta dari 17 propinsi yang yang direkomendasikan Kanwil Kemenag provinsi dan sudah melaksanakan praktik baik pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah.