Rabu 10 Jul 2019 15:45 WIB

Baznas Bangun Kampung Pesantren di Perbatasan Filipina

Desa Talawid diharapkan bisa menjadi destinasi wisata religi.

Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Pondok Pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membentuk kampung pesantren di wilayah perbatasan dengan Filipina. Kampung pesantren dibentuk di Desa Talawid, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Ketua Baznas Sulut Abid Takalamingan mengatakan Kampung Pesantren menjadi alternatif untuk menjaga eksistensi masyarakat yang akrab dengan nilai-nilai religius. Selain itu, di sana  penduduk aslinya 100 persen beragama Islam dan letak kampungnya berada di lembah yang dibatasi alam.

Baca Juga

Ke depan, katanya, potensi alam serta keunikan sejarah Desa Talawid akan dimanfaatkan secara baik agar menjadi penarik perhatian masyarakat sekitar. "Jika semua berkembang secara baik Talawid akan menjadi destinasi wisata religius di Kabupaten Kepulauan Sangihe," ucap dia.

Di Desa Talawid, katanya, ada empat situs yang bisa dikembangkan. Lokasi tersbeut yakni eks lokasi rumah Raja Islam Pokoruwitang di Bowong Merang. Selain itu, Aer Mantenga berada di samping Masjid Alfalah, mata air di tanjung pondole, dan jalan darat ke kampung tetangga atau ke Talawid Atas melewati tanjung sejumlah 236 anak tangga.

Abid mengatakan sebenarnya alam Talawid cukup menjanjikan kesejahteraan kepada penghuninya walaupun letaknya terisolir secara alamiah. Namun, sejak harga produk andalan masyarakat Sangihe pala dan kopra terjun bebas di pasaran, maka hal ini memukul kehidupan masyarakat Sangihe. Demikian juga dengan masyarakat kampung Talawid.

Dampak dari anjloknya perekonomian masyarakat cukup memukul berbagai segi kehidupan yang lain termasuk pendidikan di kampung Talawid. Anak-anak menjadi sulit melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah tingkat pertama dan tingkat atas.

"Dalam kondisi inilah baznas hadir memberikan pendampingan dan lewat Zakat Community Development (ZCD) bersama masyarakat bersepakat bangkit untuk menjadikan Talawid Kampung Pesantren," kata dia.

Kampung Pesantren ini akan menjadikan alam sebagai ruang-ruang untuk belajar, berekspresi dan mendekatkan masyarakat dengan sang pencipta. Selain masjid, balai desa, pantai, tanah lapang, kebun, bukit dan seluruh potensi alam Kampung Talawid akan dioptimalkan untuk menjadi tempat orang menimbailmu pengetahuan umum maupun agama.

"Proses belajar akan melibatkan seluruh masyarakat kampung Talawid. Alhamdulillah dari 6 bulan uji coba kegiatan berjalan lancar dimana masyarakat menjadi objek sekaligus subjek dari semua proses menjadikan Talawid sebagai Kampung Pesantren," jelasnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement