REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mahmud
Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang bisa memberi manfaat kepada saudaranya, maka hendaklah ia melakukannya." (HR Muslim).
Tujuan utama penciptaan manusia ialah untuk beribadah. Tak terba tas pada hubungan dengan Allah SWT semata (mahdhoh), tetapi juga men ca kup segala aspek, baik hubungan dengan sesama manusia, maupun dengan makhluk lainnya (ghoir mahdhoh).
"Sesungguhnya di antara manusia ada yang menjadi pembuka kebaikan dan penutup pintu keburukan. Dan sesungguhnya di antara manusia ada yang menjadi pembuka keburukan dan penutup kebaikan. Berbahagialah orangorang yang Allah jadikan sebagai pembuka kebaikan melalui tangannya. Dan celakalah orangorang yang Allah jadikan sebagai pembuka keburukan melalui tangannya," (HR Ibnu Majah).
Seorang Muslim pada dasarnya selalu berusaha memberikan pelayanan kepada yang membutuhkannya, memberi nasihat kepada yang tidak mengetahuinya, memberi manfaat kepada yang berhak menerimanya berdasarkan motivasi dan keinginan dari dirinya. "Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," (QS al-Baqarah: 148).
Ada banyak cara melakukan kebaikan. Aktualisasi fardhu kifayah, misalnya, kita bisa berbuat sesuatu yang manfaatnya banyak dirasakan. Ketika tidak ada orang yang membuat, akan dosa semuanya.
Contohnya membuat pabrik. Dengan pabrik itu, lapangan pekerjaan terbuka. Kebutuhan kehidupan tersedia. Banyak manfaat dirasakan. Saat silaturahim menggunakan media sosial, ada Muslim yang membuat aplikasinya? Padahal itu sangat penting. Memberikan manfaat kepada kaum kerabat sangat dianjurkan dan lebih banyak pahalanya.
Setiap orang dapat melakukan kebaikan dan perubahan sesuai de ngan strata atau tingkatannya. Terus lah menebar kebaikan sesuai posisi dan kemampuan kita saat ini.
Allah SWT berfirman, "Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka se sungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balas an kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS an-Nahl: 97). Wallahualam.