REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Prof Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal
Alquran dan hadis mengisyaratkan silaturahim bukan hanya sesama manusia, apa lagi dikhususkan kepada keluarga atau umat Islam. Konsep silaturahim dalam Alquran adalah lintas kosmos. Alquran mengisyaratkan adanya silaturahim dengan alam raya (makrokosmos) selain sesama umat manusia (mikrokosmos).
Bersilaturahim dengan sesama umat manusia sudah lazim, terutama pasca-Lebaran Idul Fitri, bahkan sudah dilembagakan dalam bentuk halalbihalal. Akan tetapi, bersilaturahim dengan alam raya sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan (ukhuwwah makhluqiyyah), terasa masih langka dan belum terlembagakan.
Padahal, Rasulullah telah mencontohkan silaturahim dan menjalin hubungan keakraban dengan lingkungan sekitarnya, seperti lingkungan alam, misalnya tanah, air, dan langit, lingkungan hidup, seperti fauna dan flora, dan lingkungan makhluk spiritual, seperti bangsa jin, malaikat, dan para arwah manusia terdahulu.
Dalam kamus Tuhan tidak ada istilah "benda mati". Istilah benda mati hanya dikenal dalam kamus manusia biasa. Hal ini ditegaskan di dalam Alquran: "Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka". (QS 17: 44).
Bersilaturahim dengan mereka tidak kalah pentingnya dengan manusia. Gagal membangun silaturahim dan keakraban dengan makhluk makrokosmos bisa membawa malapetaka bagi manusia. Hal ini sudah diingatkan Tuhan di dalam Alquran: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia)" (QS 30: 41).
(Bersambung)