Selasa 04 Jun 2019 18:23 WIB

Masjid Istiqlal Bagikan Zakat 27,5 Ton Beras

Masjid Istiqlal membagikan langung 2.000 paket zakat kepada masyarakat yang datang.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Ribuan jamaah Masjid Istiqlal bersiap buka puasa bersama terakhir pada Ramadhan tahun ini, Selasa, (4/6).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Ribuan jamaah Masjid Istiqlal bersiap buka puasa bersama terakhir pada Ramadhan tahun ini, Selasa, (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal menyalurkan zakat sebanyak 27,5 ton beras tahun ini. Sebanyak 17,5 ton di antaranya didapat dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Wakil Kepada Bidang Ta'mir sekaligus Ketua Panitia Amaliyah Ramadhan 1440 Hijriah Masjid Istiqlal Bukhori menjelaskan, seluruh zakat tersebut dibagikan kepada 85 yayasan yang sebelumnya sudah daftar. "Dari yayasan disalurkan langsung ke mustahik, totalnya 11 ribu mustahik," ujarnya saat ditemui Republika di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa, (4/6).

Selain menyalurkan ke yayasan, sore ini, Masjid Istiqlal juga membagikan zakat langsung ke mustahik. Bertempat di Istiqlal, sebanyak 2.000 jamaah menerima paket beras.

"Kita bagikan zakat sore ini sekitar 2.000 paket ke jamaah buka bersama kita. Setiap paket berisi beras sebanyak lima kilogram," kata Bukhori.

Sebenarnya, ujar dia, jamaah yang datang mencapai 2.000 lebih. Hanya saja paket zakat yang tersedia tidak lebih dari jumlah tersebut.

"Siapa saja yang hadir kita beri zakat, namun persediaannya terbatas. Ini kan zakat, jadi seadanya atau berapa pun dapatnya kita salurkan, jadi yang nggak kebagian harap maklum," ujar Bukhori.

Ia menambahkan, tahun lalu lebih banyak zakat yang dibagikan kepada jamaah. Tercatat, ada 4.000 paket yang dibagikan Masjid Istiqlal.

Jamaah sekaligus penerima zakat Masjid Istiqlal Yanto mengaku baru pertama kali mengambil zakat dari Masjid Istiqlal. "Tahun lalu saya dapat kupon tapi nggak sempat saya ambil baru tahun ini," ujarnya kepada Republika.co.id.

Dirinya mengaku agak sulit membawa paket beras tersebut karena rumahnya cukup jauh yakni di Pondok Gede, Jawa Barat. Maka ia berharap zakat itu bisa diuangkan.

"Apalagi saya mau nginap di sini (Masjid Istiqlal). Soalnya saya mau shalat Id di sini," kata Yanto. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement