Senin 27 May 2019 11:55 WIB

Meninggalkan Kesenangan Dunia

Siksaan itu tak ubahnya bagai api yang menggodok keimanannya menjadi matang.

Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir
Foto:

Dilihatnya mereka diterkam bahaya dari segala jurusan, dikejar kezaliman dari setiap jalan. Sementara itu, ia sendiri aman tenteram, terhindar dari gangguan bangsanya. Maka, ruhnya yang biasa bebas itu berontak dan perasaannya mulai bergejolak. Menyesallah ia atas tindakan yang telah diambilnya.

Utsman keluar dari rumah dengan niat yang bulat dan tekad yang pasti hendak menanggalkan perlindungan. Selama itu, perlindungan tersebut telah menjadi penghalang baginya untuk dapat menikmati derita di jalan Allah dan kehormatan senasib sepenanggung an bersama saudaranya kaum Muslimin.

Ketika Utsman menyaksikan penderitaan yang dialami oleh para sahabat Rasulullah SAW, sementara ia sendiri pulang-pergi dengan aman dan tenteram karena perlindungan Walid bin Mughirah. Ia berkata, Demi Allah, sesungguhnya mondar-mandirku dalam keadaan aman disebabkan perlindungan seorang tokoh golongan musyrik, sedang teman-teman sejawat dan kawan-kawan seagama menderita azab dan siksa yang tidak kualami.

Ini merupakan suatu kerugian besar bagiku. Lalu, ia pergi mendapatkan Walid bin Mughirah, seraya berkata, Wahai Abu Abdi Syams, cukuplah sudah perlindungan Anda. Kenapa, wahai keponakanku? tanya Walid. Mungkin ada salah seorang anak buahku yang mengganggumu? Tidak, jawab Utsman, Hanya saya ingin berlindung kepada Allah, dan tak suka lagi kepada lain-Nya!

Karenanya pergilah Anda ke masjid serta umumkanlah maksudku ini secara terbuka seperti Anda dahulu meng umumkan perlindungan terhadap diriku. Lalu mereka berdua pergi ke masjid. Walid berkata, Utsman datang untuk mengembalikan kepadaku, ja minan perlindungan terhadap dirinya. Setelah itu, Utsman pun berlalu.

Sedang di salah satu gedung pertemuan kaum Quraisy, Lubaid bin Rabi'ah menggubah sebuah syair dan melagukannya di hadapan mereka, hingga Utsman jadi tertarik karenanya dan ikut duduk bersama mereka. Lubaid berkata, Ingatlah bahwa apa juga yang terdapat di bawah kolong ini selain Allah adalah hampa! Benar ucapan Anda itu, kata Utsman menanggapinya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement