REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kecantikan fisik dan kemuliaan ahlak Ummu Sulaim mampu membuat semua pria jatuh hati padanya. Karenanya tak heran bila banyak laki-laki yang ingin melamarnya.
Wanita bernama lengkap Rumaisha Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Hiram bin Jundab bin' Amir bin Ghanam bin Adie bin an-Na jaar al-Ashariyah al-Khazra jiyah itu kemudian menikah dengan Malik Ibnu Nadhar.
Dari pernikahan mereka, lahir lah Anas bin Malik, yang kelak dirawat Rasulullah SAW sejak usia 10 tahun dan menjadi salah satu periwayat hadis terbanyak. Ummu Sulaim termasuk orang pertama yang masuk Islam dari kalangan Anshar. Tanpa keraguan sedikit pun, ia mengucapkan dua kalimat syahadat.
Sayangnya, sang suami tak bisa menerima pilihan istrinya tersebut. Malik menjadi orang pertama yang menentang keimanan Ummu Sulaim. Perempuan asal suku Khazraj tersebut lalu membimbing putranya untuk turut mengikrarkan dua kalimat syahadat. Melihat itu, Malik marah seraya mengatakan, "Janganlah merusak anakku." Malik pun ingin mengancam sang istri sekembalinya dari perjalanan.
Hanya saja, saat di jalan menuju rumah, ia terbunuh oleh musuhnya. Mendengar kematian suaminya, Ummu Sulaim memutuskan tak akan menikah lagi sampai Anas dewasa. Kemudian, ia menyerahkan putranya tersebut sebagai pelayan ke manusia paling mulia di dunia, yakni Nabi Muhammad SAW.
Baginda Rasulullah pun menyambutnya dengan senang hati. Diceritakan, sambutan itu membuat kedua mata Ummu Sulaim sejuk. Atas keteguhan Anas serta ibunya memeluk Islam, banyak orang membicarakan mereka berdua hingga sampai ke telinga Abu Thalhah. Sang hartawan tersebut lalu melamar Ummu Sulaim dengan mahar sangat mahal.