Senin 13 May 2019 16:16 WIB

Wallada Binti Al-Mustakfi: Mengembangkan Tradisi Seni

Wallada menggunakan hartanya untuk membangun pusat pengembangan ilmu

Masjid Agung Umayyah
Foto: gohistory.com
Masjid Agung Umayyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para cendekiawan dibuat kagum oleh status sosial perempuan pada masa pemerintahan Islam di Andalusia. Lama kekaguman ini terpelihara. Kaum perempuan di sana berkesempatan aktif berpartisipasi dalam urusan politik, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta seni. Perempuan ikut membangun peradaban Islam.

Dinasti Umayyah adalah salah satu pengendali pemerintahan Islam di Andalusia yang berhasil mengembangkan peradaban tinggi. Pada masa mereka, perempuan baik yang tinggal di istana maupun di luar istana bersama memainkan peranan dalam mengembangkan peradaban.

Perempuan berpengaruh yang sempat tercatat adalah al-Zahra, istri Khalifah Abd al-Rahman III. Nama lainnya, Subh, istri Khalifah al-Hakam. Juga Itimad al-Rumaykiyya, penyair dan istri penguasa Sevilla, al-Mutamid. Ada sebanyak 70 perempuan sebagai penyalin Alquran dan pakar kaligrafi.

Abdullah bin Buluggin, salah satu petinggi di Granada dalam memoarnya, The Tibyan,  menuliskan peran perempuan di Andalusia. Menurut dia, banyak perempuan yang tergabung dalam dewan syura yang membuat keputusan kolektif berhubungan dengan politik dan militer.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement